Penghasilan dari Dagang Minim, Nenek Ini Jualan Togel

Fakta ini menunjukkan kasus perjudian di Kabupaten Probolinggo cukup tinggi. Sebagian dari para tersangka yang diamankan terlibat judi togel karena motif ekonomi.

Salah seorang dari 23 tersangka judi togel adalah seorang nenek bernama Atnami. Kepada wartawan di Mapolres, Jumat (30/10/2015), Atnami mengaku menjual togel lantaran kebutuhan ekonomi.

Menurutnya, penghasilannya dari usaha berjualan di pasar tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dari berjualan di pasar, Atmani mengatakan, sehari dia hanya mendapatkan uang Rp 10.000.

Berbeda dengan menjual togel, warga Kecamatan Pajarakan tersebut bisa meraup Rp 30.000 dalam sehari.

"Saya berjualan togel sudah dua bulan. Hasilnya per hari Rp 30.000. Itu buat makan. Saya tahu bahwa judi itu dilarang dan bisa dihukum ," kata Atnami (55), nenek dua cucu ini.

Kapolres Probolinggo AKBP Iwan Setiawan menyatakan, pihaknya tengah gencar memberantas judi togel yang kian marak.

Iwan menambahkan, dari 23 tersangka polisi mengamankan uang tunai sebesar Rp 1,4 juta, dua buah ponsel, belasan bolpen dan satu kalkulator.

Akibat perbuatannya, mereka dijerat pasal 303 KUHP dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.