Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Hektar Suaka Margasatwa Kerumutan Terbakar

Kompas.com - 29/10/2015, 16:36 WIB
Syahnan Rangkuti

Penulis

PEKANBARU, KOMPAS.com - Data satelit Aqua Terra pada Kamis (29/10/2015) pagi menunjukkan wilayah Riau tidak memiliki titik api lagi, alias nol.

Hujan yang mengguyur beberapa kota di tengah pulau Sumatera itu memang mampu memadamkan sisa-sisa kebakaran sehari sebelumnya. 

Namun, berdasarkan pantauan tim darat dari Polres Pelalawan, ribuan hektar wilayah hutan Suaka Margasatwa Kerumutan, yang berlokasi di Kecamatan Teluk Meranti, masih terbakar.

Edwar Sanger, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Kamis, mengatakan, pantauan satelit memang sering berbeda dengan pengamatan langsung di darat.

Tim darat dari Polres Pelalawan, kata dia, melaporkan masih ada titik api di wilayah hutan Suaka Kerumutan yang tidak dapat dijangkau. Tim darat telah meminta bantuan pemadaman udara.

"Kami masih berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pelalawan, karena helikopter Sikorsky masih dalam perbaikan rutin. Mudah-mudahan sore ini selesai dan besok sudah dapat beroperasi kembali,” ujar dia.

Pengamatan lapangan

Rabu kemarin, Kompas mengunjungi lokasi SM Kerumutan yang terbakar. Dari pengamatan lapangan, diperkirakan lebih dari 1.000 hektar areal sudah terbakar.

Ketika itu, sebanyak 25 anggota Manggala Agni sedang sibuk memadamkan api yang menyala secara sporadis. Pemadaman berjalan sangat lamban, karena lahan yang terbakar merupakan gambut.

Kebakaran berada di sebuah hamparan besar setidaknya sepanjang satu kilometer persegi. Lahan itu sudah kosong dari pepohonan besar.

Yang terlihat hanya puluhan ribu tunggul pohon dengan ukuran besar dan kecil yang sudah habis ditebang. Hamparan itu sudah sangat rapi dan seakan siap untuk dijadikan kebun kelapa sawit.

Selain tim Manggala Agni, tim pemadam dari Polres Pelalawan juga turun di lokasi itu. Hari ini, tim bantuan dari TNI yang baru tiba dari Jakarta sudah tiba di lokasi untuk melanjutkan pemadaman.

KOMPAS/SYAHNAN RANGKUTI Anggota Manggala Agni sedang sibuk memadamkan api yang menyala secara sporadis di Suaka Margasatwa Kerumutan, Rabu (28/10/2015).
Hutan konservasi

Suaka Margasatwa Kerumutan adalah hutan konservasi di Riau seluas 93.000 hektar yang berlokasi di tiga kabupaten, yaitu Pelalawan, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi.

Lebih dari setengah luas hutan itu merupakan kawasan lindung gambut yang menyimpan cadangan air dan carbon dalam jumlah besar.

Ekosistem Kerumutan merupakan tempat hidup satwa liar seperti gajah dan harimau sumatera serta pohon endemik Sumatera.

Awalnya SM Kerumutan memiliki ekosistem yang menyatu dengan Taman Nasional Tesso Nilo yang saat ini sedang menunggu kehancuran total akibat perambahan besar-besaran.

Pengawasan di kawasan konservasi yang menjadi tanggungjawab Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Riau memang sangat lemah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com