Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bus Air" Diluncurkan di Sungai Siak

Kompas.com - 29/10/2015, 15:50 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menggratiskan tiket bus air Senapelan pada hari pertama peluncuran, Kamis (29/10/2015).

"Hari ini 100 tiket gratis kami bagikan ke masyarakat yang akan menggunakan transportasi sungai bus air Senapelan," ungkap Kepala Dinas Perhubungan Pekanbaru, Arifin Harahap, di Pekanbaru.

Harahap menyebutkan, tiket gratis ini sengaja dibagikan di loket pelabuhan Sungai Duku untuk mempromosikan dimulainya operasional transportasi massal air Sungai Siak.

"Ini akses khusus bagi masyarakat pinggiran sungai Siak yang selama ini mengandalkan jalan darat kalau hendak ke Kota Pekanbaru," kata dia.

Selain memperkenalkan wujud bus air, hari pertama peluncuran juga dijadikan ajang uji coba dan berapa lama perjalanan yang akan ditempung pada rute yang sudah ditetapkan.

Dia berharap, bus ini akan membuka akses baru bagi pemukiman penduduk di pedalaman Sungai Siak.

"Kami menginginkan perekonomian warga setempat akan lebih maju, khususnya Okura dan Melebung dengan adanya bus air ini," tutur Firdaus.

Ia menambahkan terhitung esok rute perjalanan bus air Senapelan kembali normal dan menggunakan tiket seharga Rp15.000 pulang pergi (PP).

Rencananya, pada hari pertama operasional, bus akan melayani dua kali perjalanan untuk melihat animo permintaan masyarakat terhadap bus air.

"Sekali berangkat kapasitas bus air air Senapelan hanya 50 penumpang, ditambah enam petugas operator dan nahkoda," kata dia.

Bus air Senapelan ini merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan bagi Kota Pekanbaru pada tahun 2014. Bus berdaya tampung 50 penumpang ini dilengkapi fasilitas ruangan AC. Untuk pelayanan, Pemko memberikan subsidi untuk harga tiket sekitar Rp 25.000.

Fatimah, salah seorang warga Okura, saat dijumpai menggunakan bus air Senapelan senang dengan fasilitas penumpang ini. Karena kalau lewat darat biaya yang dikeluarkan naik ojek mencapai Rp 25.000 per kepala.

"Lewat darat sebenarnya lebih cepat, tetapi dengan bus air ini ada pengalaman juga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com