Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekrutmen Teroris via Internet, Mantan Teroris Sarankan Warnet Dipasangi Peringatan

Kompas.com - 28/10/2015, 16:02 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sistem perekrutan teroris telah memanfaatkan jaringan internet. Menyikapi tren ini, mantan teroris Ustaz Abdul Rahman mengusulkan agar setiap warung internet diberi tulisan peringatan.

Peringatan yang dimaksudkan adalah berisi pemberitahuan agar pengunjung tidak mengakses situs web terkait paham radikalisme.

"Kalau saya dulu masih cara lama, sekarang lebih mudah. Perekrutan lewat internet, blog, dan web, ini lebih cepat dan berbahaya," ucap Abdul Rahman.

Abdul Rahman berbicara dalam jumpa pers seusai acara "Seminar dan Dialog Peran Generasi Muda dalam Pencegahan Terorisme" yang diselenggarakan oleh BNPT di JEC, Yogyakarta, Rabu (28/10/2015).

Abdul menuturkan, BNPT dan Kemenkominfo telah mewaspadai beberapa situs yang menyebarkan paham radikalisme ekstrem. Namun, pemblokiran tidaklah cukup karena situs-situs itu bisa berganti nama.

"Bukan soal pemblokiran, tetapi harus mencermati isi-isi dan ciri-ciri situs paham radikal ekstrem itu yang penting," tegas dia.

Bahkan, jika perlu, Abdul menyarankan agar pemerintah dan BNPT menyebarkan selebaran peringatan ke setiap warnet yang ada.

Peringatan itu berisi alamat-alamat situs yang tidak boleh dibuka karena berisi paham radikal. "Tempel saja di warnet-warnet, warning jangan buka situs-situs web ini. Kan anak-anak kita bisa membaca dan mewaspadai," tandas dia.

Sementara itu, salah satu mantan anggota jaringan teroris lainnya, Nasir Abas, menambahkan, target dari perekrutan teroris sampai saat ini masih para anak muda.

Terlebih, saat ini anak muda sangat akrab dengan internet sehingga perlu diwaspadai. "Target mereka anak-anak muda karena masih mudah dipengaruhi dengan paham-paham radikal ekstrem," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com