Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PP Muhammadiyah: Perusahaan Pembakar Hutan Harus Bertanggung Jawab

Kompas.com - 27/10/2015, 21:08 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Lingkungan Hidup PP Muhamadiyah mendesak pemerintah berani mewajibkan perusahaan pemegang konsesi yang terlibat pembakaran lahan untuk bertanggung jawab.

Bentuk pertanggungjawabannya adalah menanggung kerugian yang diderita negara akibat kebakaran hutan dan lahan.

"Muhammadiyah prihatin dan menyayangkan terjadinya bencana asap. Mereka (perusahaan) wajib bertanggung jawab," kata Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Muhyidin Mawardi saat jumpa pers, Selasa (27/10/2015).

Muhyidin menambahkan, perusahaan pemegang konsesi alih fungsi lahan hutan dan gambut pembakar hutan juga harus menanggung semua kerugian akibat bencana itu, sesuai PP 71 Tahun 2014 dan UU No 32 Tahun 2009.

"Mereka harus menanggung kerugian kerusakan ekosistem gambut dan kerugian yang diterima negara," dia menegaskan.

Selain itu, Muhyidin melanjutkan, pemerintah harus berani mencabut hak konsesi perusahaan yang terlibat dalam pembakaran lahan penyebab bencana asap.

Menurut dia, pemerintah juga perlu melakukan moratorium. Tujuannya untuk mengurangi persentase lahan gambut yang beralih fungsi.

Pasalnya, lahan gambut sudah tidak bisa dijadikan konsesi perkebunan. Pemulihan lahan gambut pun membutuhkan waktu bertahun-tahun.

"Kejadian ini selalu terulang. Pemerintah harus bekerja lebih keras melakukan pemadaman dan upaya pencegahan," ujarnya.

Terkait bencana asap yang sedang terjadi, Muhammadiyah mengajak semua warga masyarakat untuk bekerja sama mengerahkan seluruh potensi untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.

"Bersama-sama membantu, melakukan mitigasi bencana dan respons cepat membantu masyarakat yang menjadi korban," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com