Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Terpapar Asap, Sebagian Warga Palangkaraya Enggan Pakai Masker

Kompas.com - 27/10/2015, 18:13 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com — Namanya Muhammad Faiza. Bayi laki-laki berusia sebelas bulan tersebut mendekap erat ibunya, Siti Fatimah.

Warga Jalan Riau, Palangkaraya, tersebut sedang antre berobat di posko bakti sosial pelayanan kesehatan korban bencana kabut asap di Kalimantan Tengah, Selasa (27/10/2015).

Pengobatan sedang berlangsung di posko, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, bekerja sama dengan Rumah Sakit TNI AD Palangkaraya.

Tak hanya Faiza yang saat itu digendong ibunya. Beberapa bocah seusianya juga terlihat di bawah tenda posko.

Ibu anak-anak itu memegang secarik kertas, yang memuat nomor antrean pengobatan.

Sesekali terdengar suara batuk keluar dari mulut Faiza. Sekujur badannya tampak memerah. Kerumut, begitu kata sang ibu menjelaskan kondisi badan anaknya saat itu.

"Sudah minum obat. Awalnya batuk-batuk. Sudah seminggu ini. Sempat dibawa ke puskesmas juga, dikasih obat," kata Siti Fatimah, Selasa (27/10/2015).

Faiza, kata Siti, beberapa waktu lalu bahkan sempat tidak mau makan. Untuk bernapas saja, dia kesulitan.

Beruntung, ia saat itu sempat mendapat bantuan oksigen dari tabung kecil yang diberikan tetangganya. Meski menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), Faiza terlihat tidak mengenakan masker.

Kabut asap yang menyelimuti Palangkaraya tentu sangat berbahaya untuk anak seusianya.

Tak hanya Faiza, bocah lainnya terlihat sama, tak mengenakan masker. Bahkan, ibu mereka juga tak ada yang mengenakan masker.

"Tidak bisa bernapas, susah kalau dipakaikan masker. Kalau di rumah, semua pintu dan jendela dikunci," kata Siti, seorang warga.

Setiap warga yang berobat diperiksa tim dokter dari RS TNI AD. Seusai diagnosis dokter, tim kesehatan kemudian membuatkan resep.

Selain memberi resep obat, tim kesehatan juga memberikan masker, dengan harapan bisa digunakan untuk menyaring udara saat bernapas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com