Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan BBM dan Miras di Perbatasan Timor Leste Digagalkan

Kompas.com - 26/10/2015, 10:57 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Timor Leste, Sektor Barat Batalyon Armed 11/Kostrad berhasil menggagalkan penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin sebanyak 135 liter dan minuman keras (Miras) jenis Napoleon sebanyak 587 botol.

Komandan Satgas Pamtas Batalyon Armed 11/Kostrad, Letkol Arm Teguh Tri Pihanto Usman, Senin (26/10/2015), mengatakan, selain mengamankan BBM dan miras, pihaknya juga berhasil mengagalkan penyelundupan pupuk sebanyak 100 kilogram.

BBM, miras dan pupuk tersebut, lanjut Teguh, rencananya hendak diselundupkan ke Oekusi, Timor Leste, melalui jalan tikus di Kecamatan Bikomi Utara.

“Awalnya, anggota Pos Napan Kompi I Sektor Barat sebanyak lima orang di bawah pimpinan Komandan Pos, Lettu Arm Imam Ari Setyawan melakukan pengendapan di dua titik yang rawan penyelundupan,” kata Teguh.

Setelah berada di lokasi sekitar pukul 2.15 Wita dini hari, dua anggota yakni Serda Ardian dan Pratu Eksan, melihat empat orang tidak dikenal memikul sejumlah barang menuju wilayah Timor Leste.

Selanjutnya, dua anggota memerintahkan orang tak dikenal itu untuk berhenti, akan tetapi mereka melarikan diri menuju ke wilayah Timor Leste dan meninggalkan barang-barang yang dibawa berupa pupuk sebanyak 100 kilogram dan BBM jenis bensin sebanyak 35 liter.

Di tempat terpisah, Praka Nastangin dan Pratu Sulistyanto melihat enam orang yang juga tidak dikenal sedang mendorong tiga gerobak ke arah wilayah Timor Leste. Praka Nastangin kemudian memerintahkan kepada orang tak dikenal itu untuk berhenti.

Namun, mereka malah melarikan diri menuju wilayah Timor Leste dan meninggalkan barang bawaan mereka yang berisi miras jenis Napoleon sebanyak 589 botol (49 dos 1 botol) dan BBM jenis bensin sebanyak 100 liter. Semua barang bukti tersebut, kemudian dibawa dan diamankan di Pos Napan.

“Terhadap hal ini, kami akan mengoptimalkan patroli agar tidak ada kesempatan untuk upaya penyelundupan termasuk juga kita akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang dampak penyelundupan itu,” kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com