Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Hirup Asap, Seorang Bayi di Tarakan Meninggal Dunia

Kompas.com - 21/10/2015, 18:26 WIB

TARAKAN, KOMPAS.com — Seorang bayi laki-laki bernama Fahmi Ammar (1) meninggal dunia karena diduga menghirup kabut asap yang hingga Rabu (21/10/2015) masih menyelimuti Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Usai shalat dzuhur, jenazah anak bungsu dari empat bersaudara ini dikebumikan di pemakaman yang tidak jauh dari rumahnya di Jalan Aki Balak Nomor 80, Kelurahan Karang Harapan, Kecamatan Tarakan Barat.

Ibunda Fahmi, Rahma, menceritakan, sudah empat hari anaknya menderita sesak napas, batuk, dan pilek. Melihat kondisi itu, Rahma membawa anaknya ke Puskesmas Karang Rejo pada Senin (19/10/2015) pukul 13.00 Wita.

Setelah diperiksa, para dokter di puskesmas merujuk Fahmi untuk dirawat di RSUD Tarakan. Pada Selasa (20/10/2015) pukul 04.00 Wita, Fahmi langsung dirawat di ruang ICU.

Namun, setelah dirawat di ICU, Fahmi mengembuskan napas terakhir pada Rabu (21/10/2015) pukul 01.00 Wita.

"Dokter bilang, paru-paru anak saya sudah dipenuhi dahak yang membuat anak saya sulit bernapas. Anak saya ini juga punya penyakit asma dan jantung bocor. Akibat komplikasi penyakitnya, akhirnya meninggal dunia," ujarnya.

Rahma menambahkan, Fahmi sejak umur lima bulan telah divonis dokter memiliki asma dan jantung bocor.

Dokter sudah pernah memberitahukan bahwa Fahmi tidak boleh menghirup asap, baik itu hasil pembakaran lahan, pembakaran sampah, maupun asap obat nyamuk.

"Akhir-akhir ini di Kota Tarakan terjadi kabut asap yang pekat. Ya mungkin saja anak saya hirup kabut asap," ucapnya.

Menurut Rahma, selama ini anaknya dirawat oleh orangtuanya. Adapun Rahma sehari-hari bekerja. Terkadang, anaknya dibawa keluar rumah oleh sang nenek sebatas di perkarangan.

"Memang sesekali keluar rumah, tetapi ya cuma di seputaran rumah sini saja, tidak ke mana-mana. Ya mungkin saja anak saya hirup kabut asap jadi penyakitnya tambah kambuh. Saya juga kurang tahu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com