Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penarikan Majalah "Lentera" yang Bahas soal PKI, Dilaporkan ke Komnas HAM

Kompas.com - 20/10/2015, 11:11 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Perkumpulan Masyarakat Semarang untuk Hak Asasi Manusia (PMS-HAM) melaporkan kasus penarikan Majalah Lentera Fiskom Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kepada Komnas HAM dan Dewan Pers.

Seperti yang telah diberitakan, Majalah Lentera yang ditarik dari peredaran adalah edisi Peristiwa 1965 (Salatiga Kota Merah).

"Kami kemarin melayangkan surat ke Dewan Pers dan Komnas HAM. Intinya memohon supaya Komnas HAM menyelidiki, mengkaji, dan menilai tindakan kepolisian," kata Yunantyo Adi, Selasa (20/10/2015).

Yunantyo yang adalah Koordinator PMS-HAM menilai telah terjadi pemaksaan penarikan oleh pihak kepolisian setempat.

Dia menerangkan, pada hari Minggu (18/10/2015) mahasiswa Fiskom yang mengelola lembaga pers mahasiswa Majalah Lentera itu diminta datang ke di Kantor Polres Salatiga.

Didampingi unsur pimpinan Fiskom pertemuan dan pemeriksaan berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga hampir pukul 15.00 WIB.

Berdasarkan hasil pertemuan dan pemeriksaan itu, majalah yang telah beredar harus penarikan.

(Baca: Dekan Fiskom: UKSW yang Tarik Majalah "Lentera", Bukan Polisi)

Soal ketertiban dan keamanan masyarakat yang mendasari penarikan tersebut. Selain itu agar tidak muncul masalah hukum dari “pihak ketiga”.

Pemasalahan muncul karena di dalam majalah itu memuat informasi mengenai korban pelanggaran HAM dalam Peristiwa 1965 di Kota Salatiga.

Sementara, polisi beralasan, penarikan itu dilakukan karena sampul majalahnya bergambar palu arit.

"Sewajarnya kepolisian berkoordinasi terlebih dahulu perihal majalah tersebut dengan Dewan Pers, namun hal ini tidak dilakukan," kata Yunanto lagi.

Sebelunya dikabarkan, pihak UKSW membantah telah terjadi intimidasi dari kepolisian dan militer terhadap Lembaga Pers Mahasiswa Lentera.

Pada edisi ke-3 tahun 2015 yang terbit awal Oktober lalu, Lentera menurunkan laporan utama tentang G30S/PKI di Kota Salatiga.

Para jurnalis kampus itu memberi judul karya laporannya “Salatiga Kota Merah”.

Majalah bergambar dokumentasi sebuah aksi massa yang membawa atribut palu arit tersebut didistribusikan ke beberapa pihak.

(Baca: AJI Kecam Langkah Polres Salatiga Tangani Isu Majalah "Lentera")


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com