Rangka atap dan plafon gedung wakil rakyat itu pun terbongkar. Sementara sejumlah tiang dan pilar penyangga gedung retak-retak, dan bahkan menjadi miring.
Beruntung, tidak ada korban jiwa karena peristiwa ini terjadi pada hari libur.
Sekretaris DPRD Kabupaten Mamasa Philipus, yang ditemui di tempat kejadian mengungkapkan, musibah ini telah dua kali terjadi.
Tiga tahun lalu, gedung ini juga pernah diporak-porandakan angin puting beliung. Namun, musibah yang terjadi tiga tahun lalu lebih parah.
Menurut Philipus, untuk membenahi gedung wakil rakyat dibutuhkan dana minimal Rp 3 miliar.
Philipus berharap, pihak eksekutif dan legislatif segera mengeluarkan izin prinsip untuk segera merenovasi kantor tersebut agar bisa difungsikan kembali.
“Saat ini sebagian gedung tak dapat lagi digunakan sehingga membutuhkan penanganan yang cepat," kata dia.
"Apalagi fungsinya starategis sebagai kantor pelayanan masyarakat dan agenda pembahasan APBD pokok tahun 2016 yang sebentar lagi dilaksanakan," sambung Philipus lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.