Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lebih Baik Berterima Kasih kepada Hujan daripada ke Bupati"

Kompas.com - 15/10/2015, 15:20 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

TALAUD, KOMPAS.com — Setelah lebih dari empat bulan didera kekeringan, akhirnya hujan turun juga di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Turunnya hujan di tengah bencana kebakaran di berbagai tempat membuat warga merasa sangat bersyukur.

Kebakaran yang diperkirakan telah menghanguskan ribuan hektar kawasan hutan dan lahan milik warga itu telah membuat penduduk Kepulauan Talaud frustrasi, terutama mereka yang memiliki perkebunan. Misalnya, di Desa Pulutan, satu titik api saja menghanguskan setidaknya 500 hektar lahan perkebunan cengkeh dan pala yang tengah berbuah.

"Untung hujan turun sehingga membantu upaya pemadaman api. Sebab, jika tidak, kami tak tahu lagi mau bagaimana, sementara pemerintah daerah terlihat enggan turun menangani kebakaran ini. Lebih baik kami berterima kasih kepada hujan daripada kepada pemerintah daerah," ujar Tirza Sarendeng, warga Talaud, Kamis (15/10/2015).

Kekesalan warga itu sangat beralasan sebab hingga Senin lalu personel gabungan TNI AD, kepolisian, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Kehutanan yang mencoba memadamkan kebakaran di sekitar Gunung Piapi tidak bisa berbuat banyak karena keterbatasan peralatan.

Lahan yang terbakar sangat luas, sementara tim hanya menggunakan 30 buah alat hand sprayer, itu pun milik warga. Warga sangat heran dengan sikap Bupati Talaud Sri Wahyuni Manalip yang tidak menetapkan musibah kebakaran tersebut sebagai situasi darurat agar mendapat penanganan maksimal.

"Lebih parah lagi, pada sejumlah instansi terkait, belum ada data luasan dan jumlah tanaman yang menjadi korban akibat kekeringan dan kebakaran yang terjadi. Belum lagi dalam upaya pemadaman api yang dilakukan warga, ternyata dilakukan apa adanya dan tidak dilengkapi dengan masker yang semestinya dibagikan pemerintah dan instansi terkait," kata Tirza.

Sementara itu, Direktur Eksekutif IDEP Foundation Ade Andreawan yang tengah berada di Talaud menyatakan keprihatinannya dengan kondisi hutan yang terbakar. "Pada kondisi yang seperti ini, pemerintah seharusnya sudah menyatakan bahwa daerah sudah berada dalam kondisi darurat sehingga semua instansi vertikal dan horizontal bergerak untuk mengatasi kebakaran hutan agar tidak meluas lagi. Api masih terus menjalar dan membakar habis tanaman warga serta kawasan hutan lindung dan suaka margasatwa yang semestinya terselamatkan," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com