Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Aceh Singkil Masih Takut Pulang, Apa Kata Wakil Bupati?

Kompas.com - 15/10/2015, 15:06 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

SINGKIL, KOMPAS.com - Meski suasana pasca bentrok di Kabupaten Aceh Singkil sudah mulai kondusif, namun masih banyak warga dari Kecamatan Gunung Meriah dan Kecamatan Simpang Kanan yang tidak berani pulang ke rumah, terutama di malam hari.

Ratusan kepala keluarga di dua kecamatan ini memilih mengungsi ke kecamatan yang berbatasan dengan Sumatera Utara, seperti Kabupaten Phak-Phak Barat, Kabupaten Tapanuli Tengah, hingga ke Sidikalang.

Ada juga warga yang mengungsi ke Kota Subulussalam, yang merupakan kabupaten tetangga yang terdekat bebatasan langsung dengan Singkil.

Umumnya, warga trauma akan suasana rusuh yang melanda pada Selasa lalu. Wakil Bupati Aceh Singkil Dulmusrid mengatakan, hingga saat ini Pemerintahan Kabupaten Singkil masih belum bisa menyebutkan angka pasti jumlah warga yang mengungsi.

“Kami baru mendapat laporan dari camat di Kabupaten Phak-phak Barat, bahwa di daerah mereka terdata 1098 warga Singkil yang mengungsi di sana, selain itu belum ada data,” ujar dia.

Pemerintahan Kabupaten pun, sebut Dulmusrid, sudah mengintruksikan kepada sejumlah camat di Singkil untuk segera mendata warganya yang kini berpindah untuk sementara.

“Kendati demikian, kami juga terus mengimbau agar warga yang sudah meninggalkan rumah-rumah mereka untuk bisa kembali ke desa masing-masing,” kata dia.

Aparat keamanan pun, sebut Dulmusrid, memberi jaminan dan perlindungan hukum bagi semua warga Singkil. Hingga saat ini, aparat kemanan yang terdiri dari polisi dan TNI masih terus berjaga-jaga di lokasi titik awal kerusuhan, terutama di Kecamatan Gunung Meriah dan Kecamatan Simpang Kanan.

Akibat bentrok massa tersebut, seorang warga meninggal dunia, sementara empat lainnya menderita luka-luka, dan dua di antaranya kini dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh untuk menjalani operasi karena menderita luka tembak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com