Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tuhan, Sampaikan ke PLN, Tolong Nyalakan Lampu"

Kompas.com - 14/10/2015, 16:10 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com - Warga Sulawesi Utara dibuat kesal karena situasi black out yang dialami Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo).

Akibat gangguan pada sistem transmisi membuat hampir seluruh wilayah Sulawesi Utara mengalami pemadaman total. Di beberapa wilayah aliran listrik bahkan padam hingga 24 jam sejak Senin (12/10/2015) sore. Hingga Rabu (14/10/2015) warga masih mengeluhkan pemadaman listrik yang sangat menganggu aktifitas mereka.

Keluhan akibat pemadaman bergilir sudah dilayangkan parapelanggan PLN hampir sebulan belakangan ini. Puncaknya terjadi pada Senin awal pekan hingga hari ini. Warga yang marah mengungkapkan kekesalannya dengan berbagai ekspresi melalui status di jejaring sosial.

"Tuhan kase sampe akang torang pe doa pa PLN, tolong kase manyala akang ini lampu (Tuhan sampaikan ke PLN, tolong nyalakan lampu)," tulis Febri melalui status Blackberry messenger-nya penuh nada putus asa.

Makian dan cercaan juga dilontarkan ribuan pelanggan PLN melalui status mereka di media soasial seperti Facebook dan Twitter. Mereka menganggap pemadaman listrik karena gangguan transmisi menunjukkan tidak seriusnya PLN dalam perencanaan pasokan aliran listrik.

"Situasi ini sudah berlangsung bertahun-tahun, kalau hujan tak datang alasannya debit air Danau Tondano kecil sehingga tidak bisa putar turbin, lalu alasan inilah itulah. Kenapa tidak ditangani dengan serius, padahal sudah bertahun-tahun begini-begini terus," ungkap Erna, warga Minahasa Utara.

General Manager PLN Suluttenggo Baringin Nababan meminta maaf atas pemadaman listrik ini. Dia mengatakan, PLN terus berupaya melakukan normalisasi pasokan listrik ke tiga sub-sistem di wilayah mereka, yakni sub-sistem Minahasa, sub-sistem Kotamobagu dan sub-sistem Gorontalo.

Khusus untuk sub-sistem Minahasa yang meliputi Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Bitung baru pulih pasokan listriknya kurang lebih 60 MW atau 30 persen dari total beban listrik di sub-sistem Minahasa yang mencapai 180 MW.

"Penyebab terjadinya black out adalah adanya gangguan transmisi antara Gardu Induk (GI) Lopana dengan GI Kawangkoan. Akibat gangguan tanah (ground fault), berdampak cukup besar dan menyebabkan gangguan di sisi transmisi sehingga listrik padam di seluruh sistem," ujar Nababan melalui pernyataan persnya.

Tak hanya warga biasa yang mengeluh, para pelaku usaha dan perusahaan juga merasa dirugikan akibat pemandaman bergilir ini. Dengan pemadaman listrik berdurasi panjang otomatis mesin-mesin produksi berhenti bergerak.

Sementara itu Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GERAK) Sulut, menyatakan bakal melayangkan gugatan class action ke PLN Suluttenggo. Gugatan itu dalam waktu dekat akan segera didaftarkan ke pengadilan. Gerak menolak alasan over kapasitas pemakaian yang dijelaskan PLN. Mereka menganggap PLN lebih mengutamakan pihak korporasi dibanding pelanggan kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com