Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Suro, Ganjar, Indar, dan Aria Bima Kirab di Mangkunegaran Solo

Kompas.com - 14/10/2015, 12:10 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menghadiri acara malam satu Suro di Pura Mangkunegaran Solo pada Selasa (13/10/2015).

Tak sekadar hadir, Ganjar dan Indar juga mengikuti proses topo bisu dan kirab mengelilingi Kompleks Pura Mangkunegaran. Ganjar yang mengenakan pakaian tradisional Jawa tampak serius mengikuti proses kirab malam satu Suro di Pura Mangkunegaran.

Di samping Ganjar, berjalan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang mengenakan pakaian Jawa dipadukan dengan jilbab warna abu-abu. Tampak juga tokoh dari PDI-P Aria Bima, yang mengenakan pakaian beskap ala Solo, berbaur dengan ratusan abdi dalem dan warga yang  mengarak tombak pusaka milik Pura Mangkunegaran.

Namun, perayaan malam satu Suro kali ini tidak digelar bersamaan oleh tiga keraton di Jawa Tengah. Pura Mangkunegaran memilih untuk menggelar satu Suro pada hari Selasa (13/10/2015) malam, sementara Keraton Solo dan Jogja baru akan menggelar Suro pada hari Rabu (14/10/2015) malam.

Namun, menurut salah satu panitia malam satu Suro Pura Mangkunegaran, Joko Pramudyo, penanggalan malam satu Suro tahun ini berbeda antara pemerintah dan penanggalan Sultan Agung. Menurut Sultan Agung, satu Suro jatuh pada hari Kamis (15/10/2015) dan menurut pemerintah jatuh pada hari 1 Muharam, Rabu (14/10/2015).

"Kita mengikuti pemerintah saja karena keraton sudah menjadi bagian dari masyarakat," katanya, Selasa.

Sementara itu, menurut salah satu juru bicara Keraton Kasunana Solo, Wakil Pengageng Sasana Wilapa Kanjeng Pangeran Aryo Winarno Kusumo, perbedaan tersebut tidak berpengaruh kepada antusias warga menyambut malam satu Suro. Perbedaan tersebut bukan pertama kali terjadi.

"Kalau Kasunanan menggunakan hitungan dari Sultan Agung dan malam Suro besok," katanya. Untuk malam satu Suro, Kasunanan Solo akan mengarak sembilan kebo bule Kiai Slamet dan 10 pusaka keraton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com