Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pengakuan Pria Pembunuh Ibu Kandungnya

Kompas.com - 13/10/2015, 22:25 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Sambil berurai air mata, Yudi Sanjaya (39) menceritakan alasannya membunuh ibu kandungnya sendiri, Yeni Sanjaya (67). Yudi mengaku nekat menghabisi ibunya lantaran emosi setelah hampir setiap hari dimarahi sang ibu.

"Mama suka marah-marah. Saya dikatai kalau saya anak tidak berguna dan tidak tahu diri. Saya emosi, sampai gelap mata, lalu membunuh mama," kata Yudi dalam gelar perkara di Mapolres Magelang Kota, Selasa (13/10/2015).

Yudi mengatakan sudah lama berniat ingin menghabisi nyawa perempuan yang sudah melahirkannya itu. Puncaknya ketika Yudi kalah judi bola dan menanggung utang hingga Rp 140 juta. Niat jahatnya itu semakin memuncak ketika Yeni kembali memarahinya setelah pria itu pulang larut malam pada Selasa (24/9/2015). Saat itu juga, ia menyiapkan tali untuk mencekik leher Yeni.

"Saya ingin membunuh mama sejak lama karena saya mau jual mobil mama buat bayar utang judi," kata Yudi dengan kepala tertunduk.

Yudi melanjutkan, dia membunuh ibunya tanpa dibantu orang lain pada Rabu (24/9/2015) sekitar pukul 03.00 WIB. Yudi sempat akan menjerat leher ibunya dengan tali. Namun, dia urung mencekik perempuan itu karena tidak tega jika ibunya kesakitan. Yudi lalu membeli pisau seharga Rp 80.000 dari toko online.

"Saat itu, mama sedang tidur. Saya bekap wajahnya pakai bantal. Setelah itu, saya tusuk leher mama sampai tiga kali," ujar pria yang hobi main game online, Criminal Case, ini.

Saat itu, ibunya sempat berteriak memanggil nama Yudi sebanyak tiga kali saat pembunuhan terjadi. Namun, Yudi telanjur emosi dan gelap mata hingga terus meneruskan aksi kejamnya itu.

Setelah ibunya tewas, Yudi mengatakan, dia sempat bingung saat hendak membuang mayat ibunya. Dia kemudian menaruh jasad ibunya yang sudah bersimbah darah di bawah tempat tidur. Selanjutnya, dia melarikan diri mengendarai sepeda motor matic bernomor polisi AA 5067 SA.

Untuk menghilangkan jejak, ia menutup semua akses telepon selulernya dan membuang sebilah pisau yang dipakai untuk menusuk ibunya. "Saya buang ke Sungai Progo supaya tidak ketahuan," kata Yudi yang juga mengaku pernah mencuri emas milik ibunya senilai Rp 7,5 juta.

Yudi merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Kakaknya hidup di luar kota, seperti Jakarta dan Surabaya. Selama ini, Yudi tinggal hanya berdua dengan ibunya di toko sembako di Komplek PJKA, Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, yang sekaligus menjadi tempat tinggal keduanya.

Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto memaparkan bahwa tersangka ditangkap setelah sempat buron dua pekan setekah jasad ibunya ditemukan. Ia ditangkap saat sedang bermain game online di sebuah warnet di kawasan Potrobangsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com