Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau, Produksi Kedelai dan Jagung di Sulawesi Barat Merosot

Kompas.com - 13/10/2015, 18:25 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Kemarau selama tiga bulan terakhir menyebabkan petani kedelai dan jagung di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat mengalami gagal panen. Akibatnya, produksi kedelai dan jagung merosot tajam hingga turun 80 persen.

Tak hanya mengakibatkan produksi merosot drastis, para petani juga mengalami kerugian finansial cukup besar. Pasalnya, untuk menanam kedelai atau jagung para petani harus mengeluarkan modal setidaknya Rp 15 juta per hektarnya. Modal itu digunakan untuk pengadaan bibit, biaya pengolahan, penanaman hingga biaya pembelian pupuk dan pestisida.

Rahmat, salah seorang petani kedelai di Tonyamang mengaku sangat frustrasi dengan situasi saat ini. Meski telah berupaya keras untuk menyelamatkan tanaman kedelai, jagung dan cabai miliknya. Namun, akibat pasokan air terbatas dan sumber air berjarak cukup jauh dari kebunnya maka dirinya tak bisa berbuat banyak.

Akibatnya, produksi kedelai yang awalnya mencapai empat ton per hektar, kini nyaris tak mencapai satu ton. Alhasil, Rahmat harus menangguk kerugian cukup signifikan. Dia memiliki 15 hektar lahan yang ditanami kedelai, jagung dan cabai. Jika modal usaha yang dibutuhkan adalah Rp 15 juta per hektar maka investasi yang terbuang percuma terbilang sangat besar.

“Kerugian modal awal saja mencapai Rp 15 juta per hektar, belum termasuk kerugian lainnya,” ujar Rahmat.

Kerugian petani kian bertambah besar lantaran mereka harus menyewa mesin penyedot air untuk menyelamatkan tanamannnya. Sayangnya, mesin yang mereka sewa dengan harga mahal tak bisa berfungsi maksimal lantaran sumber air yang minim. Selain itu, jarak sumber air dan lokasi perkebunan yang cukup jauh membuat mesin yang disewa tak maksimal bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com