Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekannya Dianiaya Oknum TNI, Mahasiswa USI Bakar Ban di Kampus

Kompas.com - 12/10/2015, 15:01 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Ratusan mahasiswa Universitas Simalungun (USI) Pematangsiantar menggelar aksi bakar ban di dalam kampus mereka di Jalan Sisingamangaraja, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Senin (12/10/1015).

Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas penculikan dan penganiayaan Olo Julius Ambarita, mahasiswa Mahasiswa Semester III Fakultas Pertanian Universitas Simalungun (USI),  pada Kamis (8/10/2015), oleh sejumlah oknum TNI AD.

Selain membakar ban, para mahasiswa juga membentangkan spanduk bertuliskan "Usut tuntas kasus penculikan dan penganiayaan yang dilakukan oknum TNI Rindam l/BB terhadap mahasiswa USI dan copot Dan Rindam." 

Sementara itu,  seorang pengurus BEMU USI, Erik Rangkuti mengatakan aksi tersbeut merupakan bentuk protes dan kekesalan terhadap penculikan yang disertai penganiayaan terhadap rekan sesama mahasiswa.

Erik menceritakan kejadian tersebut bermula Olo Julius Ambarita dituduh menjambret istri seorang anggota TNI AD pada Kamis lalu. Berdasarkan tuduhan itu, sejumlah oknum TNI yang bertugas di Rindam l/BB langsung mengamankan Olo yang saat ditangkap sedang bermain biliar tak jauh dari kampus.

Olo kemudian dibawa ke markas rindam. Selain diinterogasi Olo juga mendapat perlakuan kekerasan seperti pemukulan di sejumlah bagian tubuhnya. Setelah beberapa jam, barulah korban diserahkan ke Polsek Siantar Martoba.

Setelah mendengar kabar itu, beberapa mahasiswa menjemput Olo dari mapolsek dan langsung dibawa ke kampus USI.  Olo mengaku mengalami sakit di beberapa bagian tubuh dan muntah-muntah. Semuanya diduga akibat keekrasan yang dilakukan sejumlah oknum TNI tersebut. Saat ini, Olo saat ini masih menjalani perawatan medis di RSUD dr Djasamen Saragih Pematangsiantar.

"Aksi ini merupakan sebagai bentuk protes terhadap Rektorat USI yang terkesan tidak mau tahu akan kasus ini. Makanya kita melakukan aksi di dalam kampus. Kami berharap pihak yang berwajib maupun instansi terkait mengusut tuntas kasus penculikan dan penganiayaan terhadap Olo Julius seteleah dituduh menjambret istri tentara," kata Erik.

"Kamis (pekan lalu) dia diculik oleh seorang oknum TNI berpakaian dinas dan empat lainnya yang berpakaian preman. Di dipukuli di Rindam hingga dia harus dirawat di rumah sakit. Dan apabila kasus ini tak juga selesai maka kami akan menyurati presiden," lanjut Erik.

Sementara itu, tak lama setelah kejadian itu, sejumlah mahasiswa melaporkan kasus ini ke Polres Pematangsiantar. Namun, kepolisian menyarankan agar para mahasiswa melaporkan hal tersebut ke Denpom TNI. 

Memenuhi saran polisi para mahasiswa kemudian mengadu ke Denpom TNI, Jumat (9/10/2015), namun tak membuahkan hasil karena korban tidak mengenali pelaku. Sehingga pihak Denpom meminta para mahasiswa mencari dahulu nama dan identitas oknum TNI yang hendak diadukan itu.

"Pasca-kejadian, Jumatnya kami ke Polres melakukan pengaduan. Namun pihak Polres menyuruh kami untuk mengadu ke Denpom karena sudah menyangkut anggota TNI. Kami ke Denpom tapi pihak mereka malah menyuruh korban untuk mencari nama dan identitas oknum TNI itu," kata Erik menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com