Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Udara Dikerahkan untuk Padamkan Kebakaran di Gunung Merbabu

Kompas.com - 08/10/2015, 21:23 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

BOYOLALI, KOMPAS.com - Kebakaran hutan lindung di lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah, semakin meluas. Pihak terkait segera mengerahkan upaya untuk memadamkan api dengan menggunakan pesawat terbang yang menyasar beberapa titik api baru.

Selain dari udara, tim gabungan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu dan TNI juga melakukan pemadaman api di darat. Pada Kamis (8/10/2015) pesawat udara jenis Air Tractor AT-902F melakukan pemadaman api di lereng Gunung Merbabu, tepatnya di Desa Ngargoloko, Ampel, Boyolali.

Puluhan hektar hutan yang terbakar dalam satu pekan terakhir ini merupakan kawasan hutan lindung Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. Menurut Kepala Balai, Wisnu Wibowo, pemadaman dengan menggunakan pesawat udara dilakukan selama dua hari.

"Untuk tahap pertama kita lakukan lima kali pemadaman dengan menyasar titik api baru," katanya kepada wartawan.

Pemadaman api melalui udara ini, menurut Wisnu, menyokong pemadaman api yang dilakukan di darat yang dilakukan para relawan dan tim gabungan dari SAR maupun TNI. "Kita akan tetap lakukan pantauan dari darat dan dari udara untuk membantu serta mencari titik-titik api baru di sekitar wilayah Boyolali," katanya.

Sementara itu, kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Merbabau mengakibatkan sekitar 270 hektar lahan terbakar. Cuaca panas di musim kemarau membuat api mudah menyala di antara semak-semak dan dedaunan kering.

Menurut Letkol (Kav) Topri Daeng Balaw, Komandan Distrik Militer Boyolali, TNI dan Badan Penanggunalan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, bertugas menentukan koordinat titik api dan menyiapkan air sebanyak kurang lebih 60.000 liter yang akan dibawa pesawat terbang itu. Sementara pilot pesawat pemadam kebakaran itu tersebut langsung diterbangkan dari Australia.

"Air kita siapkan di Bandara Adisumarmo dan untuk koordinat pemadaman kita koordinasikan dengan tim di darat," kata Topri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com