Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Maluku Perintahkan Evakuasi Warga yang Terjebak di Pulau Terpencil

Kompas.com - 08/10/2015, 20:18 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Gubernur Maluku Said Assagaff memerintahkan jajarannya untuk segera mengatasi tragedi kemanusiaan yang menimpa ratusan warga Waipia, Kabupaten Maluku Tengah yang kini masih terjebak di tiga pulau terpencil, Teon Nila dan Serua (TNS), tanpa pasokan makanan dan air bersih.

Gubernur mengaku telah mengintruksikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku agar secepatnya mengambil langkah antisipasi dengan segera mengevakuasi ratusan warga di tiga pulau terpencil itu.

“Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Perhubungan untuk segera mungkin menindaklanjuti masalah ini,” kata Assagaf melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Kamis (8/10/2015).

Dia menambahkan, langkah antisipasi yang akan dilakukan saat ini untuk menyelamatkan ratusan warga yang kelaparan di tiga pulau itu adalah dengan mengirim kapal untuk  mengevakuasi mereka. “Iya kapal akan segera dikirim untuk melakukan evakuasi,” ujar gubernur.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya ratusan warga Waipia Kabupaten Maluku Tengah hingga kini masih terjebak di Pulau Teon, Nila dan Serua (TNS) selama sebulan terakhir. Kondisi ratusan warga kini sangat memprihatinkan, selain telah kehabisan perbekalan makanan dan air bersih, kapal perintis yang biasanya melayari rute Ambon-TNS tidak lagi beroperasi.

Kepala desa Waru Kecamatan Waipia mengaku terdapat 500-600 warga yang terancam kelaparan di Pulau Serua. Selebihnya ratusan warga lain juga menghadapi kondisi yang sama di dua pulau lainnya. Meski ratusan warga terancam kelaparan, dan ada yang sakit hingga meninggal dunia, namun Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal mengungkapkan pemerihtah harus mengindentifikasi masalah yang terjadi di tiga Pulau itu terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan penyelamatan.

“Kita akan upayakan mengirim kapal kesana tapi itu jika dibutuhkan. Saat ini kita identifikasi masalahnya dulu,”ujarnya kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com