Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Kalbar Kembali Gagal Ambil Orangutan Peliharaan Warga

Kompas.com - 07/10/2015, 19:13 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Rabu (7/10/2015), kembali gagal mengambil seekor orangutan peliharaan seorang warga Desa Korek, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya.

Setelah pada Selasa (6/10/2015) upaya ini gagal karena warga itu tak ada di kediamannya, maka pada hari kedua upaya tersebut kembali gagal lantaran dia enggan menyerahkan orangutan tersebut kepada petugas.

Sebanyak lima orang petugas BKSDA didampingi dua anggota Polsek Ambawang mendatangi rumah pemilik orangutan tersebut pada Rabu siang. Sempat terjadi pembicaraan yang cukup alot terkait pemindahan orangutan tersebut lantaran sempat terjadi kesalahpahaman antara petugas dan pemilik.

Kesalahpahaman tersebut berawal dari komunikasi melalui telepon antara petugas dan pemilik, sehari sebelumnya. Dalam pertemuan tersebut, pemilik akhirnya menyatakan akan mengembalikan atau mengantarkan sendiri satwa yang dilindungi tersebut ke kantor BKSDA. Meski demikian, belum jelas orangutan itu akan diantarkan.

Saat petugas datang, satwa yang diletakkan di garasi rumah tersebut sedang diberi makan. Makanan yang dikonsumsi orangutan tersebut pun sama seperti makanan manusia. Sepiring nasi beserta kuah dan lauknya disantap hewan itu.

Berdasarkan penuturan pemiliknya, orangutan tersebut dibelinya dari seseorang di daerah Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, beberapa tahun lalu. Saat itu, si pemilik mendengar kabar penemuan anak orangutan. Berinisiatif untuk menyelamatkan dan melindungi satwa tersebut, si pemilik kemudian membelinya seharga Rp 1,5 juta.

Selama dipelihara, orangutan tersebut sempat tiga kali lepas menuju ke arah hutan. Namun, karena sudah jinak, orangutan tersebut akhirnya kembali ke rumah. "Orangutan ini saya pelihara, saya beli, bukan saya tangkap," ujar sang pemilik.

Sang pemilik pun berharap, setelah dikembalikan, nantinya orangutan tersebut bisa kembali ke habitat aslinya. Sementara itu, staf Humas BKSDA Kalbar, Muhammad Soleh, menyampaikan ucapan terima kasih telah menyelamatkan Kepo, nama orangutan itu.

Meski demikian, BKSDA berharap satwa tersebut bisa segera diserahkan kepada petugas supaya dapat direhabilitasi sebelum dikembalikan ke habitat aslinya.

“Orangutan membawa virus hepatitis B dan dapat menularkan pada manusia sehingga tidak dianjurkan untuk dipelihara di rumah. Apalagi bersentuhan langsung, bahaya. Selain itu, orangutan merupakan satwa yang dilindungi dan milik negara," ujar Soleh.

"Orangutan itu nantinya akan dimasukkan ke pusat rehabilitasi untuk dilatih kembali bagaimana caranya mencari makan secara alami di hutan, sebelum dilepasliarkan kembali di habitatnya,” tambah Soleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com