Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebatuan Pulau Merah Banyuwangi Diteliti 21 Geolog

Kompas.com - 07/10/2015, 14:53 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sebanyak 21 peneliti dari dalam dan luar negeri melakukan field trip (studi lapangan) ke wilayah Pulau Merah yang menjadi areal pertambangan Tumpang Pitu selama satu minggu.

Studi lapangan tersebut merupakan kerjasama dari tiga lembaga dari Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), Society of Economic Geologists (SEG), CODES University of Tasmania, Australia.

Para peneliti berasal dari Australia, Jepang, Brazil, Mexico, Inggris, China, Laos. Mereka dipimpin oleh geolog ekonomi nasional Ade Maryono.

"Mereka menginap selama dua hari di Pulau Merah untuk melihat kondisi bebatuan Pulau Merah sekaligus observasi terkait aktivitas pertambangan yang ada," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (7/10/2015).

Bupati Anas mengaku sempat mendapat penjelasan dari Ketua rombongan para Geolog David Cooke yang menyatakan Pulau Merah memiliki kandungan emas terbaik di dunia, termasuk pola-pola endapan batuan yang juga menarik.

Indonesia, menurut Anas menjadi lokasi yang dituju untuk kegiatan field trip ini pasca-diputuskan dalam konferensi pertambangan (SEG - CODES Conference) yang digelar di Hobart, Australia, awal September 2015 lalu.

Di Indonesia, para peneliti ini menghabiskan waktu selama delapan hari mengunjungi sejumlah lokasi pertambangan, yaitu di Pulau Merah Banyuwangi, Batu Hijau-Lombok, dan beberapa lokasi pertambangan di Sulawesi.

"Mereka sempat menanyakan ke saya bagaimana mungkin suatu kawasan pertambangan bisa bertetangga baik dengan suatu kawasan wisata. Ini sangat menarik bagi mereka," kata Anas.

Pulau Merah menjadi salah satu destinasi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Banyuwangi. Pada bulan akhir September 2015, Pantai Pulau Merah menjadi tempat pelaksanaan Kompetisi Surfing Internasional 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com