Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minggat dari Rumah, Gadis Ini Dijual ke Kafe Remang-remang

Kompas.com - 06/10/2015, 19:08 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com — Cut Herna Yanti (15), remaja warga Jalan Tangki, Gang Dame, Kelurahan Nagapita, Kecamatan Siantar Martoba, Pematangsiantar, terpaksa melaporkan dua temannya ke polisi, Selasa (6/10/2015).

Cut Herna melaporkan Dewi dan Darto (38) yang masih satu kampung dengannya dengan tuduhan dugaan melakukan penjualan manusia. Gadis berambut sebahu itu mengaku awalnya Dewi dan Darto menjanjikan pekerjaan di sebuah rumah makan di Kota Parapat, Kabupaten Simalungun.

Namun, janji itu cuma isapan jempol belaka sebab Cut Herna malah "diberikan" kepada seorang pengusaha kafe remang-remang di Kota Parapat. Untungnya, selama sehari bekerja di kafe itu, Cut Herna belum sempat diminta melayani pria hidung belang.

Sebelumnya, Cut Herna bertengkar dengan kedua orangtuanya karena dia dipaksa melanjutkan sekolah. Remaja itu menolak bersekolah karena ingin bekerja dan membantu kedua orangtuanya. Kesal karena keinginannya mencari kerja dilarang, Cut Herna memutuskan kabur dari rumah dan menginap di kediaman kawannya, Dewi dan Darto.

Semalam menginap di rumah Dewi, Cut Herna mulai bercerita tentang masalah yang dihadapinya. Akhirnya, Herna meminta Dewi untuk mencarikan pekerjaan untuk dirinya. Dewi kemudian menawarkan pekerjaan di sebuah rumah makan di Kota Parapat. Tugasnya, kata Dewi saat itu, hanya melayani tamu yang datang untuk makan.

Mendengar tawaran itu Cut Herna setuju, lalu dia diantar Dewi dan Darto ke Kota Parapat. Di sana, dia diserahkan kepada seorang pengusaha kafe remang-remang. Sementara itu, ibu Cut Herna, Hotma Nita Boru Pakpahan, kebingungan setelah putrinya tidak kunjung pulang ke rumah.

Saat dicari, ketua RT setempat mengatakan sempat melihat Cut Herna dibawa pergi temannya, Dewi dan Darto. Hotma kemudian menemui Dewi menanyakan keberadaan putrinya. Awalnya, Dewi mengelak, tetapi setelah didesak, dia mengaku Cut Herna telah diserahkan kepada seorang pengusaha kafe remang-remang.

Mendengar pengakuan itu, kedua orangtua Cut Herna langsung menjemput putrinya dari Kota Parapat. Sepulang dari Parapat, Hotma dan Cut Herna langsung membuat laporan polisi. Mereka menuduh Dewi dan Darto melakukan kejahatan trafficking.

"Memang dia janjikan sama tetangganya ini untuk bekerja di salah satu rumah makan. Tapi, kenyataannya malah dipekerjakan di kafe remang-remang. Korban sendiri mengaku belum sempat melayani tamu. Saat ini, korban sedang dimintai keterangan oleh penyidik Satreskrim," kata Kanit SPKT III Polres Pematangsiantar Aiptu Ardan kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com