Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tenggak" Oplosan Pupuk dan Racun, 5 Ekor Sapi Mati

Kompas.com - 05/10/2015, 16:27 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Sejumlah warga Desa Matapila, Kecamatan Lasolo, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) merasa kesal karena lima ekor sapi milik mereka mati mengenaskan akibat keracunan pupuk urea.

Warga menduga, sapi mereka sebelumnya minum air dalam baskom berisi pupuk cengkeh yang sudah dicampur racun jenis gramazon. Warga menuding Lasahari (44), warga Desa Andeo, Konut, sebagi pelaku "pengoplosan" pupuk dan racun itu. Akibatnya, sapi yang mencari makan di areal perkebunan cengkeh itu mati setelah menenggak air berisi pupuk plus racun gramazon itu.

Lasahari mengungkapkan, dirinya tidak berniat untuk meracuni sapi warga. Dijelaskan, baskom yang berisi pupuk itu adalah sisa dari hasil pemupukan tanaman cengkeh miliknya. "Saya habis pupuk cengkeh, lalu baskomnya saya simpan di bawah pohon. Semalam kan turun hujan, jadi baskomnya berisi air," kata Lasahari, Senin (5/10/2015).

Murhan, salah seorang pemilik ternak sapi menuding pemilik kebun sengaja menyimpan pupuk yang telah dicampur racun. "Kejadiannya sekitar Minggu dini hari (4/10/2015) pukul 03.15 Wita. Sebanyak lima ekor sapi mati secara bersamaan dengan menggenaskan," kata Murhan yang didampingi Yusran, pemilik sapi lainnya.

Menurut dia, kejadian sapi ternak mati merupakan kali ketiga terjadi di desanya. Sementara itu, Kapolsek Lasolo, Ipda La Ajima menjelaskan kasus ini masih dalam penyelidikan. Polisi telah melakukan identifikasi kematian ternak milik warga itu dan telah meminta keterangan tujuh orang saksi termasuk terlapor pemilik kebun cengkeh, Lasahari.

"Kita masih sementara mendalami kasus ini. Apakah ada unsur kesengajaan di dalamnya, sehingga mematikan ternak warga atau tidak, tergantung hasil penyelidikan," ujar La Ajima Senin siang.

Pengakuan pemilik lahan cengkeh, lanjut La Ajima, pupuk urea dicampur dengan gramazon, garam dan air untuk memupuk tanaman cengkeh. Sisanya dalam baskom disimpan di depan rumahnya tepat di bawah pohon rambutan. Sementara kerugian warga pemilik ternak sapi, ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com