Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penambangan Liar di Lumajang, Anggota DPRD Jatim Diperiksa Polisi

Kompas.com - 05/10/2015, 10:53 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Kasus terbunuhnya Salim Kancil menjadi pintu masuk untuk membongkar jaringan tambang pasir ilegal di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Polisi mengaku telah memeriksa anggota DPRD Jatim berinisial RA selaku pemilik alat berat. Pemeriksaan legislator dari daerah pemilihan Jember-Lumajang itu dilakukan karena dia diduga sebagai pemilik alat berat yang dioperasikan di area penambangan pasir ilegal.

"Alat berat di penambangan pasir diduga miliknya," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Senin (5/10/2015).

Dalam hal pengelolaan tambang pasir ilegal, polisi menduga ada hubungan antara RA dan Kepala Desa Selok Awar Awar. "Kalau (soal) terlibat juga dalam rencana pembunuhan Salim Kancil, itu masih didalami," sambung dia.

Sebanyak 24 orang sebelumnya sudah ditetapkan atas kasus pembunuhan dan pengeroyokan Salim Kancil dan Tosan, warga Desa Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang.

Kepala desa setempat, Hariyono, ditetapkan sebagai tersangka atas dua pasal sekaligus, yakni pembunuhan dan penambangan ilegal. Dia juga dituding sebagai dalang utama pembunuhan Salim Kancil.

Hingga Minggu (4/10/2015) malam, hasil pengembangan kasus menunjukkan adanya tambahan sembilan orang yang ditetapkan polisi sebagai tersangka kasus pengeroyokan dan pembunuhan, serta penambangan ilegal. "Mereka masih diperiksa intensif di Mapolres Lumajang," kata Argo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com