Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Basarnas: Medan Pencarian Aviastar Sangat Berat

Kompas.com - 04/10/2015, 21:49 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengakui bahwa medan pencarian pesawat Twin Otter Aviastar yang hilang kontak sangat berat.

"Situasi medan berat, 80 persen pegunungan, tebing cukup curam, hutan lebat dan tidak berpenghuni. Oleh karena itu, besok yang pas itu alat utama yang digunakan adalah helikopter masuk ke celah-celah," ujar Soelistyo di Lanud Maros, Minggu (4/10/2015), seperti dikutip Antaranews.com.

Dia mengatakan, pencarian hingga hari kedua belum membuahkan hasil karena geografi Sulawesi Selatan, khususnya untuk wilayah-wilayah yang sudah ditetapkan titik pencariannya, sangat berat. (baca: Jonan: Aviastar Terbang Memotong Rute)

Soelistyo juga mengaku selama dua hari ini pencarian pesawat lewat darat dan udara dengan total personel yang dikerahhkan 250 orang dari SAR gabungan.

"Jalur darat itu semua sudah bergerak dan total Tim SAR yang mencari itu lebih 250 orang," katanya.

Untuk pencarian pada hari ketiga akan diperluas sesuai dengan banyaknya laporan warga dan koordinat dari sinyal telepon genggam yang dipancarkan sebelum hilang.

"Kami akan melanjutkan pencarian menjadi enam sektor, kita konsentrasikan daerah Suli-Siwa. Daerah pesisir antara Palopo ke arah selatan Siwa, kita coba ke daerah sana," kata dia.

Menurut Soelistyo, kegagalan dalam menemukan pesawat juga karena kabut yang menghalangi pandangan.

Pesawat Aviastar jenis Twin Otter DHC6 bernomor penerbangan MV 7503 yang lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Sulawesi Selatan, Jumat (2/10) pukul 14.25 Wita menuju Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, dan hilang kontak pada sore hari.

Berdasarkan data otoritas Bandara Hasanuddin, pesawat Aviastar itu sedianya akan tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pukul 15.35. Namun, 11 menit setelah lepas landas, pesawat hilang kontak.

Dalam data manifes penumpang tertulis, pesawat jenis DHC6/PK-BRM ini diterbangkan Kapten Iri Afriadi dengan kopilot Yudhistira dan mekanik Soetris Winarto.

Adapun tujuh penumpang adalah Nurul Fatimah bersama dua anaknya, yakni Rayya Adawiyah (3) dan Muhammad Rafli Afif (1,5); pasangan suami istri Lisa Falentin dan Riza Arman; serta Sakhi Arqobi dan M Natsir. Semua penumpang itu merupakan pegawai Kementerian Perhubungan dan keluarganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com