"Saya sudah turunkan tim untuk mencari tahu permasalahan masyarakat yang sebenarnya," ujar Kepala BKSDA Lampung Subakir, Kamis (1/10/2015). Menurut dia, warga berkirim surat dan minta penyelesaian konflik antara monyet dan warga di sana.
Sementara itu, koordinator tim patroli monyet di Desa Rusada, Hikman Nainggolan, mengaku sudah beroperasi selama dua hari di lokasi tersebut. Namun, selama itu, mereka belum melihat adanya kedatangan kelompok monyet seperti yang dikeluhkan warga.
"Monyet-monyet itu berasal dari hutan bakau yang berseberangan dengan perkebunan warga. Kami melihat ada sisa-sisa makanan seperti buah mangga yang mungkin habis dimakan monyet tersebut," ujar dia.
Selain itu, tanaman cokelat juga dihabisi. "Inilah yang menjadi keluhan warga dengan adanya kelompok monyet tersebut," kata Hikmawan.
Kondisi itu, menurut dia, diduga karena musim kemarau yang mengakibatkan kelompok monyet kehabisan makanan di habitatnya sendiri. Akhirnya mereka mendatangi perkebunan warga.
"Kami sudah mengimbau kepada masyarakat, jika sampai kelompok monyet berjenis kera panjang itu datang lagi agar mengusirnya dengan menggunakan petasan," kata dia.
Namun, masih kata Hikmawan, ada juga di antara masyarakat yang mengusir kelompok monyet itu dengan tembakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.