Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buron Empat Bulan, Bos Togel dan Judi "Online" Ditangkap di Jakarta

Kompas.com - 29/09/2015, 19:59 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Upaya pelarian YH, bos bisnis judi kupon putih atau togel dan bola online berakhir. Selama empat bulan terakhir, YH melarikan dari dari kejaran polisi dan sebelum ditangkap di Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Wakasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Kemas Abdul Aziz mengatakan, untuk menangkap YH, polisi harus melakukan penyelidikan mendalam untuk mencari keberadaannya. Setelah mengumpulkan sejumlah petunjuk, akhirnya tim Jatantras terbang ke Jakarta untuk menangkap tersangka.

“Tersangka ditangkap di sebuah hotel di Jakarta Barat, barang bukti yang berhasil diamankan hanya alat telekomunikasi yang terdapat data transaksi perjudian,” kata Aziz.

Dari hasil pemeriksaan tersangka dan pengembangan sebelumnya, diketahui YH merupakan pemodal yang menjalankan bisnis kupon putih dan judi online. Bisnis judi ini dijalankan sejak 2010 yang diduga beromset lebih dari Rp 1 miliar per tahun.

Dalam menjalankan bisnis haram tersebut, YH selain sebagai pemodal, juga berperan sebagai perekap data. “Modusnya, pelanggan pesan nomor melalui pesan singkat, YH mencatat. Jika sudah pada waktunya, ada pelanggan yang nomornya kena, maka uangnya akan ditransfer melalui bank,” papar Azis.

Aziz menambahkan, tersangka akan dijerat pencucian uang dengan ancaman pidana penjara maksimal 20 tahun dan denda Rp 10 miliar. Sebelumnya polisi harus bekerja keras untuk menulusuri aliran uang hasil bisnis judi togel online yang dilakukan Lim T alias LH. Sampai saat ini, polisi berhasil menangkap dua dari tiga orang tersangka dari bisnis judi togel online.

Sementara itu, tersangka YH enggan berkomentar ketika diwawancarai sejumlah wartawan. Tersangka hanya mengatakan tidak tahu menahu dengan kasus yang menjeratnya. “Saya tidak punya apa-apa dan tidak tahu apa-apa. Nanti biar pengacara saya yang bicara,” kata YH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com