Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awalnya Terima Kabar Bapak Jadi Korban Mina, tetapi Pemerintah Umumkan Nama Ibu

Kompas.com - 29/09/2015, 14:02 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Suasana duka masih menyelimuti kediaman pasangan suami istri Arba'i Bin Abdullah (67) dan Nabaha Binti Matseh (64) di kompleks Masjid Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalbar, Selasa (29/9/2015).

Sebuah tenda beratap terpal berwarna hijau terlihat terpasang di halaman rumah. Deretan kursi dan karpet pun masih tersusun di halaman rumah.

Di bagian teras, terpampang foto sepasang jemaah haji yang dikabarkan meninggal dalam musibah yang terjadi di Mina, Jumat (25/9/2015) lalu. Di ruangan tengah rumah, terlihat seorang pria sedang membacakan doa di hadapan foto kedua pasangan suami istri tersebut yang disandarkan di dinding di atas sebuah meja kecil.

Tumpukan buku doa juga terlihat tersusun di samping foto tersebut dan secarik kertas bertuliskan nama mereka persis berada di atas foto.

Roby, anak ke 3 dari 7 bersaudara dari pasangan Arba'i dan Nabaha, menuturkan, pertama kali mendapat kabar duka tersebut dari salah satu keluarganya yang turut dalam rombongan jamaah haji asal Kota Pontianak.

Awalnya, kata Roby, pihak keluarga mendapat kabar bahwa ayahnya menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

"Kami dapat kabar dari paman adik ipar disana, katanya melihat bapak digotong dan dibawa ke rumah sakit," kata Roby.

Kabar tersebut didapat Roby melalui sambungan telepon. Namun kemudian, kabar berbeda diterima pihak keluarga berdasarkan daftar nama korban meninggal dunia yang dirilis pemerintah melalui berita di televisi. Dalam daftar tersebut, muncul nama ibunya, Nabaha Binti Matseh.

"Makanya agak kaget, karena awal fokusnya ke bapak dan informasi awal berita tidak ada nama ibu. Justru kabar dari bapak yang kita dapat," kata Roby.

Kabar mengenai kondisi ibunya tersebut baru diketahui Roby dan keluarganya pada Minggu (27/9/2015) malam. Pihaknya pun kemudian berupaya mencari kabar keberadaan bapaknya yang hingga saat ini masih belum diketahui.

"Sampai sekarang keberadaan bapak belum diketahui. Dari Kemenag belum ada kabar. Beritanya hingga saat ini masih dinyatakan hilang" kata Roby.

Sementara itu, berdasarkan pembaruan informasi, tercatat sebanyak 6 orang jemaah haji asal Kota Pontianak yang dinyatakan sudah meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com