Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Kapal Berdesak-desakan, Dua Bocah Pingsan

Kompas.com - 28/09/2015, 17:57 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS. com - Diduga kelebihan kapasitas, dua penumpang kapal cepat Cantika Ekspres pingsan saat perjalanan dari Raha, Kabupaten Muna, menuju Kota Kendari, Senin (28/9/2015).

Korban diketahui seorang bayi perempuan umur 7 bulan berinisial SA dan satu orang anak perempuan. Keduanya terhimpit penumpang dewasa yang memadati kapal tersebut.

Salah seorang penumpang kapal, Elly Anggraeni menuturkan, dua bocah itu pingsan lantaran terhimpit penumpang ketika memasuki ruang kapal di kelas ekonomi. Beruntung, keduanya diselamatkan oleh keluarganya dan sejumlah penumpang. Mereka terlihat lemas tidak kuat menahan himpitan serta kekurangan oksigen.

“Dalam kapal sangat panas dan pengap, udara sangat sedikit membuat anak-anak itu pingsan. Penumpang tidak bisa bergerak, ibu korban yang sudah tua sempat teriak-teriak, tapi tidak ada yang hiraukan," ungkap Elly Anggraeni, Senin (28/9/2015).

Dia melanjutkan, anak tersebut berhasil ditolong oleh seorang penumpang laki-laki dengan mengangkat korban serta mencari tempat yang agak longgar.

Sementara itu, bayi SA masih dalam gendongan ibunya Nurdiana.

“Pengakuan ibu bayi, anaknya sempat sesak napas akibat kekuarangan oksigen lalu dia harus mencari ruangan lebih luas agar bisa bernapas,” kata Elly.

Kondisi kurang nyaman itu, lanjut Ely, akibat pelayanan buruk yang diberikan awak kapal cepat rute Kendari–Raha–Bau-bau.

“Masalahnya kondisi ini sudah sering berulang-ulang terjadi. Pemilik kapal hanya mementingkan keuntungan semata, ketimbang Keselamatan dan kenyamanan penumpang," ujarnya.

Dia melanjutkan, para awak kapal cepat Cantika Express tidak berniat baik untuk menolong penumpang. Kedua penumpang yang pingsan diberikan obat minyak kayu putih dan balsem yang kebetulan dibawa oleh penumpang lain.

Sementara itu, pengelola kapal cepat Cantika Express dan pihak Syahbandar Muna belum berhasil dikonfirmasi terkait peristiwa itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com