Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Habitatnya Terbakar, Orangutan Masuk Permukiman Penduduk

Kompas.com - 28/09/2015, 01:56 WIB

SAMPIT, KOMPAS.com - Seekor orangutan (Pongo pygmaeus morio) masuk permukiman penduduk di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, karena hutan tempat habitatnya terus menyusut akibat terbakar.

"Sudah beberapa hari ini orangutan itu berkeliaran di hutan sekitar sini. Dia terlihat makan dedaunan di atas pohon karena tidak ada lagi yang bisa dimakan, tapi saat malam mungkin orangutan itu turun ke permukiman mencari makan, makanya kami takut orangutan itu menyerang kami," kata Jitu, warga Sampit, Minggu (27/9/2015).

Orangutan kesasar ke sekitar lokasi pembangunan water boom kompleks Wengga Metropolitan Kecamatan Baamang dan diperkirakan berusia sekitar 11 tahun. Kebakaran parah dalam dua bulan terakhir membakar hutan tempat satwa langka yang dilindungi ini bersarang.

Orangutan berusaha menyelamatkan diri dengan kabut ke hutan kecil yang masih tersisa di sekitar perumahan penduduk.

Selama ini, hewan itu cenderung pemalu dan berusaha menghindari manusia. Namun, karena habitatnya rusak, mereka turun ke perkebunan hingga permukiman untuk mencari makan dan bertahan hidup.

Kepala Pos Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sampit, Muriansyah yang datang ke lokasi, mengaku sudah melaporkan masalah ini kepada pimpinannya di Pangkalan Bun. Tim penyelamat berencana datang ke Sampit pada Senin (28/9/2015).

"Kami tidak memiliki perlatan yang memadai untuk mengevakuasi orangutan itu, makanya kami minta bantuan dari kantor di Pangkalan Bun. Kami mengimbau masyarakat waspada dengan orangutan yang berkeliaran tersebut. Tutup pintu dan jendela," ujar Muriansyah.

Menurut dia, orangutan yang kelaparan bisa berubah beringas sehingga penduduk harus lebih waspada agar tidak terjadi kontak yang dapat menimbulkan cedera dan luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com