Dedi menjelaskan, tidak ada sisi mistis atas imbauan pemadaman lampu saat bulan purnama. Imbauan ini hanya untuk mengajak masyarakat kembali ke alam. Karena menikmati bulan purnama tanpa lampu memunculkan daya nalar dan arah pemikiran yang positif.
“Ini bukan mistik, tapi bisa dirasakan dengan hanya diterangi cahaya bulan pada saat purnama, akan tercipta keheningan. Saat itu, kita bisa khusyuk untuk berbuat apa saja, termasuk tata cara mensyukuri ciptaan Tuhan,” ungkap Dedi.
Ia pun meminta warga untuk keluar dari rumah saat purnama. Khusus bagi pelajar, Dedi meminta mereka menggambarkan suasana purnama, baik dengan cara menggambar, membuat cerita, hingga puisi tentang purnama, yang kemudian menjadi tugas sekolah.
"Untuk anak-anak sekolah nanti kita tugaskan menggambarkan suasana bulan purnama, sebagai tugas dari sekolah,” imbuhnya.
Sementara itu, kebijakan tersebut mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Mulai dari pemikiran mistis, horror, hingga tanggapan positif.