Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemdiknas Kirim Tim Selidiki Kasus Murid SMA Dihukum Benturkan Dahi ke Meja

Kompas.com - 27/09/2015, 00:15 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, mengirim utusan khusus ke Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT untuk mengumpulkan informasi terkait guru bahasa Jerman SMA Negeri 2 Kefamenanu, Yakobus Nahak, yang menghukum siswanya dengan cara membenturkan dahi ke meja hingga 800 kali.

Akibat dari hukuman itu, salah seorang siswanya, Nelson Aleut mengelami geger otak serius dan saat ini harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Siloam Kupang. Sebelumnya Nelson sudah terlebih dahulu dirawat di RSUD Kefamenanu dan RSU WZ Johannes Kupang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk kepada Kompas.com, Sabtu (26/9/2015) malam mengatakan, tim dari Dinas Pendidikan NTT dan staf Kemendiknas kini sudah berada di Kefamenanu untuk mengumpulkan berbagai keterangan terkait kasus itu.

“Kasus ini sudah jadi masalah nasional dan telah mendapatkan respon dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Anies Baswedan yang kemudian mengutus satu orang staf dari Direktorat Pendidikan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bernama Pak Rizal. Beliau (Rizal) sudah tiba di Kefamenanu sejak Jumat (25/9/2015) dan hari ini beliau kembali ke Jakarta,” kata Manuk.

Manuk mengatakan Disdik NTT sudah melakukan langkah untuk mencegah agar peristiwa serupa tak terjadi lagi. Salah satu langkah yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi sejumlah perundangan dan aturan yang terkait dengan anak-anak.

Selain itu, Disdik NTT juga selalu mengimbau, agar para guru melaksanakan tugas dengan baik tanpa memberikan hukuman fisik terhadap para siswa. “Saya mengimbau kepada para guru untuk meghindari hukuman fisik, karena bagaimanapun masih banyak cara lainnya dalam melaksanakan hukuman atau pembinaan,” kata Manuk.

Diberitakan sebelumnya, Yakobus Nahak, guru mata pelajaran Bahasa Jerman di SMAN 2 Kefamenanu, menghukum seorang murid kelas XII, Nelson Aleuf (17), dengan memerintahkan remaja itu untuk membenturkan dahinya sendiri ke meja tulis sebanyak 800 kali. Akibatnya, Nelson harus dirawat secara intensif di rumah sakit umum setempat sebelum akhirnya dirujuk ke Kupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com