"Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota serta aparat TNI/Polri terus berupaya memadamkan api yang masih menyala," kata Kepala Dinas Kehutanan Herry Rotinsulu di Tomohon, Jumat (25/9/2015).
Sejauh ini, kata dia, luas kawasan Gunung Klabat yang terbakar sekitar 35 hektar, cagar alam Gunung Lokon berkisar 100 hektar, sedangkan kawasan Gunung Soputan di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara masih dihitung.
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini, selain disebabkan faktor alam akibat fenomena El Nino yang diperkirakan pengaruhnya hingga Desember 2015, juga akibat kesengajaan masyarakat yang membuka lahan atau membersihkan dengan cara membakar.
"Dampak kebakaran ini yaitu merugikan aspek ekonomi yang dialami sektor darat, laut, dan udara, secara ekologi memusnahkan flora dan fauna, serta kesehatan yaitu terganggunya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)," ujarnya.
Dia mengharapkan masyarakat memperhatikan fenomena iklim ini dengan menjauhkan faktor-faktor penyebab terjadinya kebakaran, serta menghindari perilaku kesengajaan, antara lain membuang puntung rokok serta pembukaan lahan dengan cara membakar.
"Prinsip yang perlu dipegang terkait dengan kebakaran hutan dan lahan adalah lebih baik mencegah daripada memadamkan," ujarnya.
Penjabat Gubernur Soni Sumarsono dan rombongan sekitar pukul 14.00 Wita mengunjungi kebakaran di lereng Gunung Lokon yang sebelumnya sudah meluas ke area perkebunan.
"Diharapkan selalu melakukan imbauan dan penyuluhan kepada masyarakat terkait upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan," katanya.