Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdesak Eksploitasi Alam, Belasan Badak Sumatera Ditemukan di Kalimantan

Kompas.com - 22/09/2015, 19:13 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani J

Penulis


"Populasi badak sumatera di Indonesia 200-300 ekor. Ini selalu mengalami ancaman yang serius. Persebarannya kini kembali ditemukan di Kalimantan di area yang sempit," kata Mamat.

Keberadaan badak sumatera di Kalimantan menjadi kabar baik di tengah habisnya populasi serupa di beberapa negara tetangga. Seorang doktor sekaligus pakar badak asal Institut Pertanian Bogor (PB), Muhammad Agil, mengungkapkan, badak terakhir yang hidup di dataran Kalimantan (Borneo) berada di wilayah Malaysia. Itu pun sudah punah sekitar tahun 2000. Negara-negara tetangga, seperti Thailand, Vietnam, dan Laos, bahkan sudah menyatakan bahwa hewan ini punah puluhan tahun lalu.

"Populasi badak sumatera di dunia itu 500-600 ekor pada 1994. Kemudian, berbagai negara menyatakan (badak) punah. Terakhir, Malaysia pada 2000. Negara-negara sekitar bahkan sudah (menyatakan punah) puluhan tahun sebelumnya," kata Agil.

Agil menegaskan, temuan ini menunjukkan harapan bahwa badak di Kalimantan memiliki peluang hidup dengan populasi yang lebih banyak dari yang diketahui lewat survei. Sebagai informasi, terdapat lima jenis badak di dunia. Dua jenis di antaranya berada di Indonesia, yakni badak jawa dan badak sumatera.

Badak jawa (Rhinoceros sondaicus) tersisa 64 ekor dengan kondisi baik dan dalam perhatian serius pemerintah. Perbedaan badak jawa dengan sumatera ada pada cula (tanduk) di hidung. Badak jawa bercula satu, sedangkan badak sumatera bercula dua. Badak sumatera merupakan jenis badak terkecil di antara lima jenis badak yang tersisa di dunia ini. Badak jawa berukuran lebih besar dari badak sumatera yang juga disebut badak primitif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com