"Lulusan sekolah lain saat pertama bergabung masih kategori grade 3, tapi khusus sekolah ini langsung grade 4. Karena beda grade, gajinya juga berbeda," kata Kepala Cabang Alfamart Sidoarjo, Nur Cahyo Rahyutomo, Selasa (22/9/2015).
Itu karena SMKN 10 Surabaya memiliki laboratorium ritel berupa minimarket yang melayani pembelian layaknya minimarket di luar sekolah. Laboratorium itu, lanjut Nur Cahyo, adalah hibah dari perusahaannya dari program Corporate Social Responbility (CSR).
"100 persen pengelolaannya kami serahkan sekolah, tapi kami tetap memberikan fasilitasi," terangnya.
Menurut Kepala SMKN 10 Surabaya, Anisa, laboratorium ritel tersebut dikhususkan untuk siswa jurusan Pengelolaan Bisnis Ritel (PBR). Model pembelajaran kurikulumnya, dua tahun di kelas pada kelas X dan XI, kemudian magang atau praktek kerja industri selama setahun pada kelas XII.
“Untuk memperkuat sinergi kurikulum tersebut, seluruh tenaga pengajar yang produktif di Jurusan PBR, akan dilatih khusus oleh tim Alfamart. Siswa juga diberikan kesempatan untuk magang di toko Alfamart agar memiliki pengetahuan dan keterampilan terbaru mengenai dunia ritel,” ungkapnya.
Selain di SMKN 10 Surabaya, laboratorium ritel juga diberikan kepada 52 SMK se-Jatim. SMKN 10 Surabaya ini merupakan SMK ke-6 di Jatim yang menerapkan kurikulum Alfamart Class setelah SMK PGRI 3 Malang, SMKN 1 Geger Madiun, SMK Bisri Syansuri Jombang, SMKN 2 Blitar, dan SMK Islam 1 Trenggalek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.