Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Buta Pasca-operasi, Zakarias Terpaksa Jual Sapi untuk Berobat

Kompas.com - 20/09/2015, 15:29 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com — Zakarias Kolo terpaksa harus menjual sapi miliknya untuk biaya merujuk anaknya Yakobus Kolo dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu ke Rumah Sakit Umum (RSU) WZ Johannes Kota Kupang, NTT.

Yakobus Kolo yang adalah pelajar kelas I SMP Negeri Oe Ana, Desa Faennake, Bikomi Utara, itu mengalami kebutaan dan pembengkakan pada jantung serta paru-paru seusai menjalani operasi usus buntu di RSUD Kefamenanu.

Saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/9/2015), Zakarias Kolo mengaku, untuk merujuk anaknya ke Kupang, dia tidak hanya bisa mengandalkan Kartu BPJS Kesehatan. Dia juga harus menyiapkan uang sendiri.

“Kami ini orang susah dan tidak punya uang sehingga kemarin saat dokter bilang anak saya ini harus segera dirujuk ke Kupang, saya bingung dan terpaksa minta bantuan keluarga terdekat saya, tapi keluarga hanya bisa sumbang antara Rp 20.000 sampai Rp 50.000 saja. Karena tak cukup, maka saya sekarang lagi berusaha untuk jual sapi di rumah seharga Rp 3,5 juta. Mudah-mudahan bisa secepatnya laku terjual, karena besok (Senin (21/9/2015) anak saya harus sudah dirujuk ke Kupang,” kata Zakarias.

Menurut Zakarias, seharusnya anaknya sudah dirujuk ke Kupang sejak Sabtu (19/9/2015) kemarin. Namun, karena belum ada uang, rencana itu terpaksa ditunda hingga Senin esok.

”Sampai di Kupang pun kita harus bawa uang untuk beli makan, minum, dan beli obat jika tidak tersedia di dalam apotek rumah sakit. Karena itu, kita harus siapkan uang,” kata dia.

Zakarias sempat mengungkapkan, bengkak di mata buah hatinya sudah mulai turun, tetapi penglihatan masih tetap kabur. Yakobus juga masih mengeluh nyeri di dada dan sesak napas akibat jantung bengkak dan gangguan di paru-paru. ”Mudah-mudahkan sore ini sapi sudah bisa dibeli orang,” kata Zakarias.

Diberitakan sebelumnya, Yakobus Kolo mengalami buta mata kanan pasca-operasi usus buntu. Anak ini juga mengalami pembengkakan jantung dan paru-paru sehingga harus dirawat secara intensif di rumah sakit umum milik pemerintah itu.

Direktur RSUD Kefamenanu Wayan Niarta tidak merespons pertanyaan wartawan melalui pesan singkat, begitu juga ketika ditelepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com