Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih, Warga Lereng Gunung Merbabu Mengebor Tebing

Kompas.com - 15/09/2015, 17:18 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Warga Dusun Ngepoh, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, terpaksa mengebor tebing untuk mendapatkan air bersih. Hal itu dilakukan menyusul krisis air bersih yang dialami warga pada musim kemarau tahun ini.
Sejumlah warga bergotong royong melakukan pengeboran tebing sedalam 60 meter itu sejak Senin (14/9/2015).

Tubar (43), seorang warga desa, mengaku hampir setiap musim kemarau warga mengalami krisis air bersih. Karena itu, mereka terpaksa harus berjalan beberapa kilometer hanya untuk mencari sumber air bersih di wilayah lereng Gunung Merbabu itu. Krisis air semakin parah setelah erupsi Gunung Merapi pada 2010.

"Sumber mata air berkurang drastis pasca-erupsi Gunung Merapi 2010. Kami sulit mendapatkan air bersih," kata Tubar, Selasa (15/9/2015).

Karena itu, ketika muncul usulan pengeboran tebing dengan metode horizontal, warga langsung menyambut gembira. Mesin bor yang digunakan untuk melubangi tebing itu adalah karya Budi Haryanto, warga Desa Sanggrahan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Menurut Budi Haryanto, metode pengeboran secara horizontal tersebut dilakukan tanpa menggunakan mesin pompa air. Namun, dia mengklaim metode ini telah diuji dan berhasil memompa air dengan debit hingga satu liter per detik.

Dia menjelaskan, teknik penggunaan alat tersebut antara lain dengan mengebor lapisan tanah tebing yang banyak mengandung air dengan menggunakan pipa dengan mata bor. Pada satu lubang sedalam tiga meter, dilakukan pengeboran mendatar atau horizontal drilling hingga menembus titik air.

"Setelah mendapatkan mata air, air kemudian dialirkan melalui pipa sepanjang 66 meter ke bak-bak penampungan di masing-masing dusun. Aliran pipa bisa menjangkau sekitar empat kilometer dari pengeboran ini," ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, metode ini cocok untuk mengatasi kesulitan air, terutama di daerah perbukitan atau pegunungan. Selain mudah, metode ini juga dapat menghasilkan debit air yang melimpah, tanpa bantuan mesin pemompa air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com