Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati: Dulu Banyuwangi Kota Dukun Santet, Kini Kota Wisata

Kompas.com - 14/09/2015, 20:40 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sejak lima tahun terakhir terus membenahi kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu. Salah satunya dengan mengubah citra Banyuwangi menjadi daerah tujuan wisata bukan lagi kota dukun santet.

"Kalau dulu ke Banyuwangi cari dukun santet, sekarang ke Banyuwangi cari tempat wisata," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Senin (14/9/2015).

Perubahan itu sudah terasa sejak Azwar Anas menjadi bupati pada 2010. Namun, kata dia, setidaknya membutuhkan dua tahun lebih untuk mengubah total citra negatif Banyuwangi di mata sebagian warga Indonesia.

"Seakan sulit hilang peristiwa pembantaian dukun santen di Banyuwangi puluhan tahun lalu di benak masyarakat," ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Bahkan dulu, lanjut Azwar, jika masyarakat Banyuwangi berada di daerah lain, mereka enggan mengaku berasal dari Banyuwangi karena malu. "Sekarang warga saya sudah mulai bangga dengan daerahnya. Karena sedikit demi sedikit, Banyuwangi mulai dikenal sebagai kota wisata," terangnya.

Lima tahun terakhir, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini gencar mengembangkan dan mempromosikan ikon wisata alam dan budaya melalui berbagai ajang festival dan kegiatan. Aksi budaya dikemas dan digelar di sejumlah lokasi wisata seperti Pantai Pulau Merah, Kawah Ijen, Teluk Hijau, Pulau Tabuhan, Air Terjun Lider, Pantai Watu Dodol, dan Pantai Plengkung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com