Ruslan menetapkan dua hal itu sebagai syarat karena mengaku prihatin dengan makin sedikitnya jumlah remaja yang mampu membaca Al Quran dengan baik, dan makin banyaknya remaja yang terjerumus dalam penggunaan obat-obatan terlarang.
"Mungkin tidak sampai 50 persen remaja yang mampu membaca Al Quran dengan fasih. Selain itu, kenakalan remaja yang menggunakan narkoba juga terus meningkat, khususnya di Aceh," ungkap Ruslan.
Kondisi itu lantas melatarbelakangi tes baca Al Quran dan tes bebas narkoba sebagai tantangan bagi para calon penerima beasiswa dari kalangan kurang mampu. Alokasi dana untuk beasiswa jenjang S-1 di Bireuen mencapai Rp 1 miliar.
Jumlah anggaran itu masih tetap seperti tahun lalu, yaitu Rp 1 miliar dibagikan untuk 500 mahasiswa se-Kabupaten Bireuen dari kalangan kurang mampu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.