Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruang Publik Unik Picu Kreativitas

Kompas.com - 09/09/2015, 01:07 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Sumber Antara


BANDUNG, KOMPAS.com
--Ruang publik yang unik dan teratur dapat menciptakan lingkungan yang mendukung masyarakatnya menjadi kreatif, kata pakar teknologi dan desain Saxion University Belanda Prof Mettina Veenstra.

"Ruang publik yang tertata dapat memberikan energi positif pada masyarakatnya. Saat seseorang merasa nyaman dengan lingkungannya, maka 'mood'-nya untuk berkreasi pun meningkat dan itu harus terjadi pada masyarakat 'smart city'," kata Mettina pada Bandung Creative Movement (BCM) di Kampus Telkom University (Tel-U) Bandung, Selasa.

Ia menyebutkan masyarakat urban sudah mulai memasuki era industri kreatif. Di era itu sebuah ide, inovasi dan kreasi bisa memberi manfaat ekonomi bagi pelakunya, asalkan inovasi itu bisa memberi nilai tambah bagi kualitas hidup masyarakat lainnya.

Mettina menyatakan teknologi menjadi bagian dari ruang publik di beberapa negara yang menerapkan konsep smart city. Misalnya sistem navigasi, CCTV, OPEN data, open platform dan lainnya.

Selain itu menurut dia dilengkapi dengan instalasi pendukung perjalanan agar publik merasa nyaman. Selain itu, smart city juga mengutamakan unsur estetika dalam setiap infrastruktur publik.

"Energi positif yang didapat dari lingkungan smart dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk berinovasi sehingga produktivitasnya ikut meningkat," katanya.

Hal itu menurut dia akan berpengaruh pada peningkatan daya saing ekonomi kota tersebut. Mewujudkan smart city beriringan dengan mewujudkan smart people, smart living, smart governance, smart mobility dan smart environtment.

Bandung sebagai salah satu kota yang menerapkan konsep smart city mempunyai kawasan alun-alun sebagai salah satu ruang publik yang nyaman. Menurut Mettina, kawasan alun-alun Bandung sangat baik sebagai ruang publik.

"Alun-alun cukup nyaman untuk membuat masyarakat saling bertemu satu sama lain," kata Mettina.

Acara Bandung Creative Movement (BCM) diselenggarakan oleh Fakultas Industri Kreatif Telkom University (Tel-U) dan dibuka oleh Rektor Tel-U, Prof Mochammad Ashari.

Selain Mettina, BCM menghadirkan keynote speech Associate Professor Japan Advanced Institute of Science and Technology Prof Yukari Nagai.

"Bandung Creative Movement merupakan bagian dari acara Telkom University 2nd Anniversary. Melalui BCM Tel-U ingin terus maju terdepan dalam mengembangkan industri kreatif di Indonesia," kata Rektor Tel-U Mochammad Azhari.

Ia menambahkan Tel-U diharapkan dapat terus berkontribusi pada sektor industri kreatif nasional dan internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com