Jarkoni, warga Dusun Malangan, mengatakan, hampir setiap hari ada kawanan kera jenis ekor panjang yang turun dari bukit putih deretan Bukit Menoreh untuk mencari makan di ladang warga.
"Setiap pagi dan sore, banyak kera turun ke ladang kami, mereka memakan apa saja yang ada di ladang. Bahkan mereka bisa ramai-ramai menggali singkong yang masih tertanam di tanah, kalau sudah dapat singkong mereka lari kembali naik ke bukit," ungkap Jarkoni, Selasa (8/9/2015).
Menurut Slamet, warga lainnya, kera-kera yang turun dari bukit disebabkan karena makanan di hutan di atas bukit yang sudah habis akibat kemarau panjang beberapa waktu terakhir. Hal serupa juga terjadi pada musim kemarau tahun-tahun sebelumnya.
"Hampir dipastikan, setiap musim kemarau sekawanan kera pasti turun gunung mencari makan di rumah warga. Bahkan, mereka juga mencuri karak (nasi aking) yang dijemur di atap rumah," kata dia.
Kepala Dusun Malangan, Desa Ngargogondo, Abdul Jahil, menambahkan berbagai upaya telah dilakukan warga untuk menghalau kedatangan kera-kera itu. Salah satunya dengan memasang jaring pembatas areal tanaman. Namun, hewan primata itu masih bisa merusak jaring-jaring tersebut.
Kawanan kera tidak hanya makan dan merusak tanaman palawija seperti jagung, kacang tanah dan singkong, namun juga aneka buah-buahan antara lain rambutan, pete dan mangga. "Selama ini upaya warga sia-sia. Tidak ayal, warga kerap merugi hingga jutaan rupiah akibat hasil panen ludes dimakan kera," tandas Abdul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.