Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Kebakaran Hutan, Ratusan Warga Gunungsitoli Menderita ISPA

Kompas.com - 07/09/2015, 17:23 WIB
Kontributor Nias, Hendrik Yanto Halawa

Penulis


GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com — Sudah ratusan warga Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, mulai terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat tebalnya kabut asap hasil kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak bulan lalu.

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com dari Puskesmas Fodo, Kota Gunungsitoli, sejak bulan lalu, sudah ada 142 kasus ISPA di kota itu. "Awal bulan ini saja, sudah 29 kasus tercatat dalam daftar pasien. Ada peningkatan penderita ISPA di Gunungsitoli," Kata dokter Fandi, staf medis di Puskesmas Fodo, Senin (7/9/2015).

Fandi menyarankan kepada warga untuk mengonsumsi air lebih banyak dan mengurangi aktivitas di luar rumah serta istrahat teratur. Dia menambahkan, saat keluar rumah, sebaiknya warga mengenakan masker. "Yang rentan terkena (ISPA) itu anak-anak dan perempuan, terutama ibu hamil," kata dia.

Fandi melanjutkan, berdasarkan pengamatannya, tak banyak warga Gunungsitoli yang mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah meski terpapar kabut asap.

Salah seorang warga kota yang kini menderita ISPA akibat menghirup asap hasil kebakaran hutan adalah Siswanto Laoli. Pria ini mengaku sudah terserang ISPA sejak pekan lalu dan merasa sangat terganggu karena dia banyak beraktivitas di luar ruangan. "Kena asap pasti langsung pilek. Kapan ya pemerintah mau mengurangi asap ini?" tanya Siswanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com