Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Puncak Sumbing Diduga akibat Ulah Manusia

Kompas.com - 05/09/2015, 21:09 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Kebakaran hutan perdu di puncak Gunung Sumbing wilayah Kabupaten Magelang Jawa Tengah pada Sabtu (5/9/2015) siang, diduga kuat akibat ulah manusia yang hendak membuka lahan.

Menurut Kepala Resor Pemangku Hutan (RPH) Mangli Wilayah Kedu Utara, Anwar Sanusi, sejauh ini masih ada perumput yang berniat membuka lahan dengan cara membakar. Padahal cara tersebut dinilai membahayakan dan justru merugikan.

“Masih ada perumput yang suka membuka lahan baru dengan cara membakar lahan yang lama. Mungkin dengan cara itu rumput bisa tumbuh lebih bagus. Padahal itu salah dan merugikan,” kata Anwar, dihubungi Sabtu sore.

Selain dugaan tersebut, kata Anwar, kebakaran juga bisa disebabkan karena perbuatan pendaki yang lalai dan tidak mematikan api unggun sebelum turun gunung. Hal tersebut pernah terjadi saat kebakaran pada tahun 2014 lalu, saat ada dua orang pendaki yang terbukti tidak mematikan bara api unggun hingga berakibat terbakarnya lahan di lereng Sumbing.

"Polisi akhirnya memeriksa dua orang pendaki itu. Kami akan melaporkan siapa saja yang kedapatan membakar hutan kepada pihak berwajib," tutur Anwar.

Setidaknya 15 hektar lahan semak belukar di puncak Gunung Sumbing terbakar Sabtu siang. Sejumlah petugas Perhutani dibantu relawan dan warga sekitar melakukan upaya pemadaman sejak pukul 07.00 WIB - 13.00 WIB.

Pemadaman dilakukan dengan manual menggunakan alat sederhana karena lokasi kebakaran berada di kawasan puncak gunung setinggi lebih dari 3000 meter dari permukaan laut (mdpl) itu.

Sebelumnya pada bulan Juni 2015 lalu, kebakaran juga melanda lahan di RPH Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Akibat kejadian itu, lahan seluas lima hektar ludes dilalap si jago merah. Seluruh jalur pendakian juga ditutup akibat kebakaran itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com