Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FKPPI Bantah Turunkan Tim dalam Eksekusi Pabrik Sepatu di Surabaya

Kompas.com - 04/09/2015, 21:34 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI-Polri (FKPPI) membantah telah menurunkan tim dalam eksekusi pabrik sepatu di Jalan Tanjungsari, Surabaya, yang berakhir bentrok, Kamis (3/9/2015). FKPPI menilai, eksekusi pabrik sepatu tersebut tidak berkaitan dengan kepentingan organisasi.

"Kami tidak menurunkan tim dalam eksekusi tersebut, apalagi sampai bentrok dengan aparat. Tidak ada instruksi itu," ujar Ketua Dewan Penasihat PD XIII FKPPI Jawa Timur, Budi Harjanto, Jumat (4/9/2015).

Budi menegaskan, adanya kelompok berseragam FKPPI yang berada di kubu buruh dalam eksekusi pabrik itu merupakan inisiatif anggota FKPPI sebagai bentuk solidaritas atau spontanitas.

Budi yakin, TNI-Polri bertindak profesional dan sesuai koridor hukum dalam melakukan tugasnya menjaga stabilitas wilayah. Secara organisasi, Budi melanjutkan, dirinya menyayangkan turunnya anggota FKPPI dalam aksi eksekusi yang berakhir dengan bentrokan itu.

"Karena itu, kami mengimbau agar kader FKPPI tidak mudah dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu. Kami dalam waktu dekat akan menggelar evaluasi di internal FKPPI Jatim," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan buruh pabrik sepatu terlibat bentrok dengan petugas gabungan TNI-Polri yang mengamankan jalannya eksekusi. Akibatnya, belasan buruh perempuan jatuh pingsan, sementara sejumlah petugas dan seorang wartawan terkena lemparan batu hingga terluka di kepala.

Eksekusi itu adalah buntut sengketa hukum antara perusahaan PT Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dan PT Cinderella Villa Indonesia (CVI) yang kini menguasai pabrik dengan ribuan buruh tersebut. Eksekusi itu adalah yang keenam sejak 2012. Eksekusi sebelumnya selalu gagal karena ribuan buruh menghadang petugas dengan membawa kayu dan pentungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com