Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusaran Angin Sebabkan Kabut Asap Selimuti Kota Pontianak

Kompas.com - 04/09/2015, 20:53 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kabut asap yang menyelimuti kota Pontianak beberapa hari terakhir lebih disebabkan pusaran angin. Data perkiraan embusan angin dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan perputaran angin di wilayah Kalimantan bagian barat.

Komandan Satgas Water Bombing BPBD Kalbar, Bosman mengatakan, asap tersebut berasal dari kebakaran dan lahan yang terjadi di sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat. Adanya pusaran angin yang berputar dengan kecepatan lemah menyedot asap dari daerah lain dan berkumpul di Pontianak.

"Jadi itu asapnya berkumpul nggak bisa kemana-mana. Angin menyedot asap dari daerah lain, karena anginnya lemah, jadi berputar-putar. Untuk hotspot, di Pontianak sendiri sudah tidak ada, kita pantau terus lewat udara" kata Bosman, Jumat (4/9/2015).

Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) untuk wilayah kota Pontianak berubah-ubah dari level tidak sehat hingga level yang berbahaya. Berdasarkan data BMKG, ISPU di Pontianak sempat memasuki level sangat tidak sehat atau berbahaya pada siang hari. Kondisi tersebut berangsur membaik, namun masih dalam level tidak sehat.

Berdasarkan pantauan satelit Modis pada 4 September 2015, titik api di wilayah Kalimantan Barat sempat terpantau sebanyak 114 titik yang tersebar di sejumlah kabupaten. Jumlah tersebut berkurang menjadi 23 titik pada pembaruan informasi pukul 16.00 WIB. Secara keseluruhan, jumlah titik api yang terpantau di Kalimantan yaitu Kalbar sebanyak 114 titik, Kalsel sebanyak 138 titik, Kalteng sebanyak 510, Kaltim sebanyak 98 titik, dan Kaltara sebanyak 7 titik.

"Kegiatan pemadaman menggunakan bom air (water bombing) masih dilakukan untuk mengurangi jumlah hotspot di Kalbar. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 30 November 2015 menggunakan anggaran dari APBN" kata Bosman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com