Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilarang Menginap di Kampus, Mahasiswa Lempar Bom Molotov ke Pos Satpam

Kompas.com - 04/09/2015, 12:27 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Setelah pihak rektorat Universitas Muhammadiyah (Unismuh) melarang para mahasiswa menginap di dalam kampus, pos satpam yang terletak di pintu keluar bagian selatan kampus dilempari bom molotov, Jumat (4/9/2015).

Menurut keterangan Satpam Unismuh, Saharuddin (41), kepada polisi, penyerangan pos satpam ini terjadi sekitar 02.30 Wita. Dia mengatakan, penyerangan ini dilakukan setelah pihak kampus mengusir para mahasiswa yang masih berada di kampus, Kamis (3/9/2015) malam sekitar pukul 20.00 Wita.

"Pihak birokrasi kampus meminta agar mahasiswa yang tinggal di sekretariat atau BEM meninggalkan kampus. Karena sudah dilarang, mahasiswa merasa tidak terima dan berkumpul di depan pagar kampus dan sebagian pulang ke rumah," kata Saharuddin.

Sekitar pukul 02.30 Wita, lanjut dia, pelaku datang kemudian melakukan pelemparan bom molotov terhadap pos satpam.

"Setelah melempar bom molotov, mereka langsung melarikan diri," tambahnya.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar Komisaris Besar (Kombes) Polisi F Barung Mangera yang dikonfirmasi mengungkapkan, ada tiga mahasiswa Unismuh yang diduga pelaku pelemparan pos satpam berhasil ditangkap.

"Ketiga mahasiswa itu, Alfian (mahasiswa Fakultas Ekonomi semester VIIII), Jusnadi (mahasiswa fakultas ekonomi semester 3), Ilham Rahmat (mahasiswa fakultas pertanian semester 3). Ketiganya ditangkap di sekitar lokasi kejadian saat polisi sedang berpatroli," ungkapnya.

Dari tangan ketiga mahasiswa itu, lanjut Barung, polisi menyita tas ransel berisi 17 anak busur, 2 buah pecahan bom molotov, 4 buah HP Samsung, 1 buah HP Oppo, 1 buah HP Smartfreen, 2 unit motor Yamaha Jupiter MX warna biru dan Honda Astrea Legenda warna hitam DD 4928 QI.

"Satu motor tidak ada platnya. Semua barang bukti itu sudah disita. Kasus ini sementara proses penyelidikan. Soal pos satpam tidak mengalami kerusakan parah, karena dinding dan atapnya terbuat dari beton," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com