Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabut Asap di Lhokseumawe Makin Parah, Penerbangan Pun Lumpuh Total

Kompas.com - 04/09/2015, 09:30 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com — Kabut asap dari kawasan Sumatera bagian selatan semakin parah terasa di Kota Lhokseumawe. Sepanjang lima hari terakhir, jarak pandang di kota ini hanya mencapai 200 meter.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Lhokseumawe Kharendra Muiz kepada Kompas.com, Jumat (4/9/2015), menyebutkan, saat ini kabut asap sudah menyelimuti seluruh wilayah di Aceh.

"Kota Lhokseumawe terparah di Aceh yang terkena kabut asap. Daerah lainnya di Aceh juga terkena kabut asap akibat kebakaran hutan di sejumlah titik di Sumatera," kata Kharendra.

Berdasarkan citra satelit, sambung Kharendra, titik api di wilayah Riau semakin banyak sehingga kebakaran lahan semakin besar. Diperkirakan, selama beberapa hari ke depan, kabut asap bisa semakin bertambah.

"Penerbangan di Bandara Sultan Malikussaleh Aceh Utara lumpuh total. Seluruh penerbangan dibatalkan," tutur Kharendra.

Kharendra mengaku sudah megirimkan data-data terkini kepada sejumlah maskapai penerbangan. Dengan mempertimbangkan keselamatan, semua penerbangan dibatalkan sampai menunggu kondisi cuaca normal kembali.

BMKG Stasiun Lhokseumawe mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih hati-hati dalam berkendara karena jarak pandang yang sangat terbatas itu. "Kami imbau juga kepada masyarakat, jika tidak begitu penting beraktivitas di luar rumah, sebaiknya tetap jangan ke luar rumah. Lebih baik tetap di ruang tertutup karena kabut asap bisa mengganggu kesehatan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com