Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2015, 14:49 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Melayani katering Istana Kepresidenan sejak zaman Presiden Soeharto hingga sekarang tentunya memberikan pengalaman tersendiri bagi Derry Septiadi, Managing Director PT Destiny Mekar.

Selama bertahun-tahun melayani kebutuhan makanan untuk sang penghuni Istana, Derry melihat perbedaan selera presiden Indonesia. "Secara keseluruhan, tidak ada perbedaan antara presiden yang satu dan yang lainnya. Cuma dulu saya sempat kaget ketika melihat Pak SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono) menyantap tahu goreng. Sebab, satu tahu goreng disantap dengan lima butir cabai. Rupanya, Pak SBY senang pedas," ujar Derry kepada Kompas.com, belum lama ini.

Lain SBY, lain pula Presiden Joko Widodo (Jokowi). Derry mengingat ketika suatu hari ia menyiapkan berbagai makanan kelas hotel bintang lima sesuai dengan petunjuk pihak Istana. Begitu akan makan, Jokowi melihat sejenak dan meminta semua makanan diangkat dan diganti dengan makanan yang lebih sederhana.

Dengan sigap, dia langsung mengganti makanan di atas meja dengan makanan yang diinginkan Jokowi, yakni tempe, tahu, dan sayur sederhana. "Pak Jokowi ini sederhana. Kesederhanaan ini pun dibawanya ke meja makan. Karenanya, makanan yang sudah dipesan Istana tiba-tiba diubah oleh Pak Jokowi," ujarnya.

Derry mengatakan, untuk menyajikan makanan yang sesuai dengan selera para presiden, diperlukan perencanaan dan informasi yang matang. Tekanan dan stres untuk menyajikan yang terbaik selalu muncul. Namun, jika presiden puas, rasa tertekan itu hilang.

Namun, untuk menjadi salah satu katering Istana tidaklah mudah. Persyaratan yang ditetapkan bagian rumah tangga presiden sangat ketat. Namun, Derry berani berinvestasi besar untuk mendapatkan kepercayaan tersebut. Karena jika dia mampu melayani, hal itu akan memberikan nilai plus kepada perusahaan miliknya.

"Kami menerapkan standar bintang lima pada semua menu makanan yang disajikan," ujarnya.

Agar mencapai standar tersebut, semua bahan baku, peralatan masak, hingga proses penyajian benar-benar terukur. Selain itu, Istana meminta sertifikasi terkait sanitasi, higienitas, dan lainnya. Untuk menguji higienitas, semua makanan yang akan disajikan untuk presiden wajib dicoba oleh Paspampres.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com