Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PBNU Tidak Setuju Presiden Minta Maaf kepada Bekas Anggota PKI

Kompas.com - 01/09/2015, 22:16 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj menyatakan tidak setuju terhadap niat Presiden Joko Widodo yang akan meminta maaf kepada keluarga bekas anggota Partai Komunis Indonesia.

"Saya  dan NU tidak sependapat. Begitupula TNI juga tidak sependapat," kata Said Aqil Siradj saat menghadiri Musyawarah Kerja Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (1/9/2015).

Menurut Said, permintaan maaf itu tidak perlu dilakukan karena proses rekonsiliasi sudah berjalan dan stabilitas nasional saat ini sudah membaik. Persoalan ini, hemat dia, adalah bagian dari sejarah masa lalu yang tidak perlu lagi diungkit. "Tidak usahlah minta maaf. Yang melakukan kesalahan sudah generasi masa lalu," imbuhnya.

Persoalan itu, menurut dia, tidak perlu lagi digali karena malah akan menambah panjang polemik. Sebelumnya, Presiden Jokowi dikabarkan akan meminta maaf kepada keluarga korban anggota PKI yang menjadi korban pelanggaran HAM di zaman Orde Baru.

Permintaan maaf itu saat ini masih digodok mekanismenya. Isu PKI belakangan mencuat ke permukaan. Setidaknya dengan munculnya kembali lambang atau simbol partai tersebut dalam karnaval budaya yang berlangsung di Madura beberapa pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com