Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pengusaha Hotel Gelapkan Pajak, Ridwan Kamil Buat Tim Khusus

Kompas.com - 01/09/2015, 16:25 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bakal membuat tim khusus untuk mengungkap adanya dugaan penggelapan pajak yang dilakukan sejumlah pengusaha hotel di Kota Bandung. Bahkan, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Polrestabes Bandung untuk menelusuri perusahaan penggelap pajak.

"Sudah buat timnya, Senin nanti kita jumpa pers," kata Emil di Jalan Suryalaya, Buahbatu, Kota Bandung, Selasa (1/9/2015).

Dia menyebutkan, banyak pengusaha hotel di Kota Bandung sengaja menggelapkan pajak. Hal itu berdampak terhadap masih minimnya pendapatan daerah dari sektor pajak.

"Akan disiapkan timnya karena di Kota Bandung disinyalir banyak hotel dan usaha-usaha besar yang memanipulasi pajak," ungkap Emil.

Dia menjelaskan, salah satu praktik kecurangan pajak yang dilakukan oleh para pengusaha, adalah dengan merekrut dua akuntan. Dia berharap bulan September 2015 ini semua kasus-kasus penipuan pajak ini bisa terungkap.

"Biasa punya dua akuntan. Ini membuat PAD Kota Bandung menjadi tidak optimal," tandasnya.

Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung Herman Budiono menduga ada kebocoran pada penerimaan sektor pajak daerah di Kota Bandung. Satu mata pajak yang disoroti yakni pajak hotel yang sampai dengan saat ini realisasinya masih sangat jauh dari target yang ditetapkan Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung.

"Saya sangat yakin ada kebocoran. Karena sebenarnya sangat mudah untuk dideteksi," kata Budiono.

Dari informasi yang diperolehnya, dugaan kebocoran itu sangat jelas terlihat. Dia mencontohkan satu kasus, hotel A dengan taraf bintang 5 dan hotel B dengan taraf bintang yang sama, membayar pajak yang jauh berbeda.

"Jadi tinggal komparasi saja antara hotel A dan B. Saya sendiri cari informasi soal itu. Jadi memang patut dicurigai. Memang dari sektor pajak restoran dan hotel itu salah satu yang kita pantau. Dan bukan rahasia umum namanya pengusaha mungkin saja dia punya dua pembukuan," tuturnya.

Dari data yang dihimpun, pada tahun 2015, Disyanjak menargetkan meraup pajak sebesar Rp 260 miliar. Untuk realisasinya masih jauh dari target.

Hingga 15 Agustus 2015, pajak hotel baru terserap Rp 126 miliar atau kurang Rp 134 miliar untuk bisa mencapai target. Sedangkan waktu tersisa tinggal 4 bulan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com